Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘
.
.
.
.Damai, akhirnya tiba saatnya dia merasakan kedamaian itu. Hubungannya dan sang ibu sudah kembali harmonis dan membaik, jelas Alden bahagia karena tidak ada lagi kejanggalan di hati. Hanya tinggal ayah, dan Alden tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan masalahnya dengan sang ayah karena semua membutuhkan waktu dan proses.
Ruby mengerutkan kening ketika melihat Alden yang tergesa-gesa memasuki mobilnya saat jam pelajaran sekolah sudah berakhir. Btw Alden mobil baru dari kak Feby.
"Nengdi lek?"
"Kerumah Olif, dari kemarin nomornya gak aktif" jelas Alden.
"Sukses dah, gue nanti nyusul" ucap Ruby dengan cengiran.
"Cabut duluan ya" katanya melajukan mobil menjauhi area kantin.
Tobi yang baru saja menuruni pohon melihat kepergian Alden langsung bertanya.
"Dia mau kemane?"
"Biasa, udah ah judi yok?" ucap Ruby menyodorkan kartu remi.
"Sorry, gue mau sholat dulu"
Mulut seisi kantin menganga lebar mendengarkan kalimat Tobi, sholat? Wah banyak perubahan yang terjadi.
"Akhirnya, padahal gue cuma nguji iman lu" kata Ruby menepuk bahu Tobi dengan rasa kagum.
"Yaudah Rub, judi bareng gue yok di persimpangan kompleks"
Siapa itu? Oh ponakan Piraun.
Tiba lagi ajakan-ajakan generasi milenial.
Jack yang menata rambutnya rapi dengan parfum yang menyengat memperlihatkan beberapa lembaran uang ratusan ribu.
Jelas semua kaget dan langsung merapatkan posisi melingkari Jack.
"Anjir uang siapa tuh?" tanya Tobi.
"Haha, bagi kalian mungkin uang adalah segalanya tapi bagi gue ini cuma selembar kertas" kata Jack songong, dia memperhatikan wajah teman-temannya satu persatu.
Lihat wajah mereka, sangat menyedihkan.
Plok
Plok
Plok
PlokJack memukuli kepala teman-temannya secara bergantian dengan uang ditangannya.
Tidak terima Tobi mengepalkan tangan mengarah ke kepala Jack.
Plak
Jitakan keras langsung mendarat disana.
"Baru uang segitu songong minta ampun"
"Dari pada lu gak ada, jadi gimana lu mau gak? Tapi gak usah kayanya lu mau sholat" ucap Jack.
"Ayoklah, lu yang masangin gue kan?"
Baru saja dia mau tobat, ternyata godaan setan terkutuk seperti Jack sangat manjur dan mampu membuyarkan Tobi.
Alden memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Olif, sejak tadi dia menghubungi wanita itu tetapi nomornya tidak aktif.
"Lif.... "
Dia mulai mengetuk pintu.
Tok
Tok
Tok"Lif, buka" ucap Alden.
"Olif" panggilnya lagi.
"Lif!"
Tidak kunjung ada jawaban, Alden mendekatkan wajahnya mendekati jendela bening yang di tutupi tirai transparan. Terlihat kosong, dimana Olif?
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Alden [Completed]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Alden Putra Mahendra, anak nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok dan berjudi. Kehadiran seorang Olif dihidupnya membuat dirinya sadar, bahwa banyak yang jauh lebih payah dari pada hidupnya. Alden dengan tulus membantu Olifia menghada...