Maaf Ma (Keluarga)

316 24 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘

.
.
.
.

"Al,...."

Rapuh? Iya
Butuh pelukan? Sangat
Kapan? Detik ini juga

Itulah yang Alden inginkan, berikan aku sentuhan fisik!

Pelukan hangat yang dirasakan Alden mampu menenangkan suatu hal yang sudah berada di puncak semenit saja lewat mungkin sudah meledak seperti bom.

"Apa semua ini, kak?" tanya Alden di dalam pelukan.

Air mata tidak bisa keluar, rasanya semua campur aduk. Wanita yang di dorong tadi ibunya?

Kenapa kak Feby bisa bertemu? Susah payah Alden merahasiakan semua.

"Kakak minta maaf" ucap kak Feby mempererat pelukannya dengan tangisan.

"Mama gak sepenuhnya salah, Al. Berhenti membenci mereka..... "

"Maafin mama, kakak mohon...."

Alden melonggarkan pelukannya, dia menatap kak Feby sendu.

"Dia mama kita, Al"

"Kok kakak bisa tau?" tanya Alden datar.

"Olif, dia yang menceritakan semuanya. Olif yang mempertemukan kakak dan mama"

Apa? Olif? Alden melebarkan matanya tidak percaya.

"Olif?"

Kepala kak Feby mengangguk singkat.

"Olif berhianat!"

Tangannya terkepal kuat.

Kecewa kepada Olif, mengapa wanita itu menceritakan semuanya kepada kak Feby? Apa maksud Olif.

"Ini bukan tentang Olif, Al. Ini tentang kita dan mama, maafin mama, Al" mohon kak Feby menciumi tangan adiknya.

Sakit rasanya melihat kondisi kak Feby dalam keadaan seperti ini. Menangis tak henti dengan wajah yang sudah memerah. Dia benar-benar ingin menghilang karena dia benci suasana ini. Air mata, kesedihan? Arrrkkk

Alden melepaskan tangannya dan mengusap wajah kasar.

Bagaimana ini? Apakah egonya yang begitu besar itu akan terpercahkan.

Memikirkan kembali masa lalu dan membandingkan dengan sekarang. Jauh berbeda, wanita yang berada di depannya ini adalah wanita paling sempurna di dunia, dengan tulus kak Feby membesarkannya tanpa meminta balasan. Apa Alden harus mempertahankan egonya atau memilih merelakan dendamnya untuk membalas kak Feby. Alden tidak tega, tidak tega pada wanita yang terus saja menitikkan air mata. Bukan karena ibu tapi karena kak Feby, Alden akan mencoba. Mencoba memaafkan dan ikhlas.

"Apa alasan kakak mau kembali sama mama?" tanyanya dengan aura dingin.

"Tidak ada alasan, Al. Ini kontak batin, bagaimanapun kita masih membutuhkan sosok ibu"

Perasaan Alden dan kak Feby tidak lah jauh berbeda, dia juga manusia biasa yang bisa kecewa tapi dia mengambil sisi positif dari segala sudut pandang. Bagaimanapun syurga tetap di telapak kaki ibu dan dia tidak ingin selalu menjadi anak durhaka. Mengalah dan mencoba memulai kembali itu adalah pilihan yang tepat.

Sangat berterima kasih kepada sosok Olifia, ntah bagaimana dia tau tempat kerjanya dan membicarakan sesuatu yang mampu mengubah hidupnya detik itu juga. Olif? Terima kasih telah menasehati saya dan mempertemukan saya dengan ibu saya sendiri (Feby) .

30 Hari Bersama Alden [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang