Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘
.
.
.Alden tau mereka ribut tapi enggan untuk ikut campur, dia malah geleng kepala dan pergi meninggalkannya begitu saja. Lebih baik dia lanjut mengerjakan tugas agar cepat selesai.
Disana dia melihat Chika yang sedari tadi tak henti membersihkan lokasi. Tapi gimana caranya biar bisa bicara sama Chika? Alden sempat ragu tapi dia harus gentleman, tidak mungkin juga Chika yang memulai.
Okey mari kita coba.
"Sini gue bantuin, Ci" tawar Alden,
Tangannya menarik tumpukan sampah yang dikumpulkan Chika dan memasukkannya kedalam karung.
"Alden" ucapnya dalam hati.
Mampus! Gimana nih? Chika panik tak tau harus berkata apa. Semuanya sudah bergemetar tak karuan, jantung, tangan dan semuanya.
"Gak usah, Al. Bisa sendiri kok" ucapnya menarik karung bergemetar dari tangan Alden.
Baru saja dia menarik, sampah itu berserakan kembali ke tanah karena dia menarik karung terlalu kasar.
"Upsss..."
Aduh, sumpah buat malu. Chika mengutuk dirinya sendiri, bodoh! Bodoh!
Alden tersenyum samar, dia tau Chika tidak seimbang.
"Biar gue aja" katanya memungut sampah yang berserakan.
"Udah gimana?"
Chika mengerutkan keningnya mendengar ucapan Alden.
"Apanya?"
"Kondisi hatinya"
Deggg
Apa-apaan nih? Kondisi hati? Maksud Alden apaan?
"Ci,....."
Panggilan Alden menyadarkan lamunan Chika, dia terus saja mencerna ucapan Alden sampai dia sadar.
"Masih kaya dulu" ucapnya tersipu malu meninggalkan Alden karena kalau dia masih disana bisa dipastikan detik itu juga Chika akan pingsan.
"Lo caper ke Alden?"
Chika menghentikan langkahnya saat mendengar suara Bella.
"Maksudnya?"
Bella mendengus kesal melipat kedua tangannya di dada.
"Gini ya Chika, lo tau kan gue suka sama Alden. Jadi gak usah cari-cari perhatian ke dia!" ucapnya tidak suka.
"Maksud kamu apaan sih? Aku gak ngerti,Bel"
"Gak usah sok polos! Intinya gue gak suka lo dekat-dekat Alden walaupun lo itu masa lalu dia, gue gak peduli! Sekarang berhenti dekat-dekat Alden atau lo abis sama gue" bentaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Alden [Completed]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Alden Putra Mahendra, anak nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok dan berjudi. Kehadiran seorang Olif dihidupnya membuat dirinya sadar, bahwa banyak yang jauh lebih payah dari pada hidupnya. Alden dengan tulus membantu Olifia menghada...