War II (penghianatan)

309 22 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘

.
.
.
.

Eksel dan KLANMAJGAR lainnya berjalan mengenakan kostum khas mereka. Datang dengan tangan kosong, satu lagi yang tak tampak. Yoga tidak ada, si Mr. Donald Duck tidak ikut andil. Mengapa demikian? Yang jelas dia punya waktu tertentu untuk memunculkan diri. Dia tidak pernah bertatap muka dengan musuh saat mulai pertempuran. Namun saat bertarungan semakin panas, dia akan muncul secara tiba-tiba membabat semua yang dia lihat.

Suasana hening, Lukas terdiam melihat kehadiran musuh besar mereka. Anak-anak terdiam, mereka memundurkan tubuh memberikan tempat untuk kedua geng besar itu. Selain akan menyelesaikan masalah adik-adik, masalah lama juga menjadi penyebab utama.

"Wel....., kita bertemu lagi dengan beberapa remaja kriminal" ucap Sean melompat-lompat melakukan peregangan otot.

"Jangan sama bocah aja, sini lawan abangnya" kata Asdar merapikan rambut keritingnya.

Dani melipat kedua tangan mendekati Lukas, satu-satunya wanita yang memiliki mental luar biasa disini. Jiwa perkelahiannya sangat besar dan tidak diragukan. Wajar dia peraih mendali emas di kejuaraan Porprov kategori Pencak Silat. Mudah baginya menghadapi lawan bahkan membuat lawan gagal fokus melihat kecantikan yang dia miliki. Lagian siapa juga yang mau menghajar wanita, musuh selalu menjauhinya tetapi Dani selalu mendekat.

"Hai pak dokter, kok sekarang rambutnya gondrong?" tanya Dani tersenyum kepada Lukas.

"Pergi dari sini!" ucap Lukas dengan suara pelan.

"Oh tak bisa, lu udah berani nyakitin adek-adek gue" kata Dani. Dia melirik beberapa anak-anak yang babak belur.

"Uuuu adik-adikku" Dani berlari ke arah rombongan Jack, dia melebarkan tangannya ingin memberikan pelukan hangat. Dengan senang hati rombongan Jack menerimanya.

"Kakak aku terluka....." kata Jack melebarkan tangannya.

"Eittttsss" Langkah Dani terhenti ketika ada yang menarik rambutnya.

"Jangan malu-maluin lu!" bentak Dana, dia mengerucutkan bibirnya dan kembali ke posisi awal.

"Kapan mulai nih!" ucap Umar menguap, karena sepertinya dia sudah mengantuk lagi.

Ceca memajukan langkahnya, dia memberikan kode agar anak-anak mundur. Mengetahui hal itu, Tobi mengarahkan anak-anak lain mundur ke belakang. Didot dan Ranggi mengangkat tubuh Androl yang belum sadarkan diri. Terjadilah pertemun yang sudah lama di nantikan, KALANMAJGAR VS ANTOURCONCE.

Alden dan yang lainnya akan menjadi saksi bisu perkelahian besar ini. Wajah sangar saling beradu tatapan.

Reon menyenggol lengan Alden.

"Kak Dani ikutan juga?" tanyanya.

"Lu kira dia bakalan diem"

"Gue minder aja" ucapnya.

"Kenapa?"

"Berasa jatoh aja harga diri lihat dia" mungkin inilah pertama kalinya bagi mereka melihat seorang wanita bertarung dijalanan.

Terjadi obrolan singkat diantra dua kubu. Ntah apa yang mereka bicaran yang jelas Alden memicingkan matanya berusaha melihat secara detail.

"Mereka ngomong apa, Al?"

"Lihat aja dah, kagak ngarti gue"

Lukas mengarahkan pisau ke wajah Boby. Namun kemudian dia melempar pisau itu ke aspal disusul teman-temannya yang membuang segala alat senjata. Jadi mereka akan berperang dengan tangan kosong.

30 Hari Bersama Alden [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang