Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘
.
.
.
.Besok adalah hari dimana Alden dan kawan-kawan akan melawan musuh besar mereka. Bersiapan telah dilakukan baik strategi penyerangan maupun alat andalan yang akan dibawa.
"Jadi, Eksel bakalan muncul pas penyerangan kedua?" tanya Didot yang melihat kertas berisikan gambaran atau denah penyerangan.
"Yap, betul" jawab Alden.
"Al, Mr. Donald ikut juga?"
Alden mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau, dia tidak dapat memastikan apakah Yoga akan ikut atau tidak. Bisa jadi dia hanya mengutus sebagian, dan dia bersantai dengan dunianya sendiri.
"Yang penting waktu ANTOURCONCE maju, KLANMAJGAR juga harus maju" jelas Ranggi. Semua mengangguk paham.
Alden menepuk kedua tangannya agar menjadi pusat perhatian. Puluhan pelajaran dengan wajah sangar dan semangat menggebu menatap Alden sumbringah. Sudah lama mereka terlelap hilang persatuan dengan kesibukan tanpa batas, besok adalah hari bersejarah kembali. Dimana kesibukan akan digantikan dengan persatuan dan kebersamaan untuk melumpuhkan lawan. Wajah nasionalisme layaknya pahlawan yang siap mendobrak sistem keamanan. Ruby maju menaiki meja, dia berdiri gagah persis seorang sang proklamator.
"Ingat guys, keselamatan kita jauh lebih penting. Kalau ada teman yang gak sanggup lawan langsung arahkan mundur dan lu maju gantikan posisinya, paham?" ucapnya.
"PAHAM!!!" teriak mereka dengan suara yang menggema dan semangat luar biasa, singa-singa siap dilepas untuk menerkam.
Edzard berdiri melompat mengikuti posisi Ruby yang berdiri tegap.
"Dan kalau ada teman yang menghadapi dua musuh sekaligus, lu wajib langsung bantu. Jangan biarkan mereka main kroyok, paham?"
"PAHAM" teriak mereka.
"Di dalam saku kalian wajib ada satu alat! Jangan biarkan tangan kita kosong, kalau mereka tanpa senjata jangan keluarkan senjata. Tapi kalau mereka main, kita langsung sayat! Gak ada yang boleh melukai sampai lawan tewas! Cukup sampai dia bilang ampun dan maaf, langsung lepas" ucap Alden, mereka menatap satu sama lain dan mengangguk.
Alden mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi dan menghempaskannya kebawah. Dia melebarkan kedua tangannya layaknya adegan kapal Titanic.
"Kita mulai!" ucapnya, Didot yang menyadari maksud dari perkataan itu langsung menyambut tangan Alden. Dia menggenggamnya erat, dilanjutkan kawan yang lain. Mereka sudah membentuk lingkaran dengan posisi tangan saling perpegang teguh.
"KITA BERASAMA DAN KITA BISA!" teriak mereka secara bersamaan.
"Jack" panggil Sambri.
"Apa? Mau ditampar lagi?"
"Gak"
"Trus?"
"Gue merinding!" ucapnya.
"Karna apa? Lu lihat dedemit? Jangan bilang lu udah bisa lihat-lihat begituan!" kata Jack melirik kesana kebari mencari sosok makhluk tak terlihat. Dia menoleh kesampingnya
"AAAAAAA....." Teriak Jack.
Semua orang menatap Jack heran, apa yang terjadi pada Jack?
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Alden [Completed]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Alden Putra Mahendra, anak nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok dan berjudi. Kehadiran seorang Olif dihidupnya membuat dirinya sadar, bahwa banyak yang jauh lebih payah dari pada hidupnya. Alden dengan tulus membantu Olifia menghada...