Tidak seperti hari-hari biasa dimana Mallory akan pergi bekerja mengenakan seragam khas restorannya, kali ini Mallory bangun pagi dan mengenakan pakaian rapi untuk pergi ke bandara. Hari ini adalah hari keberangkatan Jeffrey untuk pulang menemui kedua orangtuanya di negara lain. Sebelumnya, biasanya Mallory akan mengantar Jeffrey bersama ayah dan adiknya, tetapi hari ini mereka punya rapat penting yang mengakibatkan Mallory mengantar Jeffrey sendirian.
Sebelum membiarkan Jeffrey pergi, Mallory memeluk adik sepupunya itu erat-erat. Walaupun Jeffrey hanya akan pergi beberapa hari, Mallory tetap akan merasakan kesepian.
"Hati-hati di sana, jangan lupa kabarin kalau udah sampe. Titip salam ya buat yang di sana." Ujar Mallory, mengingat cukup banyak keluarga bundanya yang tinggal di sana.
Jeffrey tertawa pelan. "Bawel banget. Gue ga pergi selamanya kali. Udah berkali-kali juga kayak gini tapi lo kayak lagi perpisahan seumur hidup."
"Lantai atas restoran sepi tau kalau gue sendirian!"
"Loh, kalau lo lagi kerja di bawah juga gue kesepian di lantai atas!"
Mallory terdiam, tidak membalas Jeffrey karna laki-laki itu ada benarnya juga.
"Nanti pulang bawa makanan kesukaan gue sama Mark, jangan lupa!"
Jeffrey mengangguk, lalu mengecup puncak kepala Mallory. "Iya, nanti gue bawain. Jaga diri di restoran, gue absen dulu jadi guardian lo, kalau ada apa-apa langsung hubungin Mark."
"Siap!"
Akhirnya Jeffrey dan Mallory melepas pelukan mereka. Tangan Mallory terlambai seraya menyaksikan Jeffrey berjalan menjauh memasuki pintu penerbangannya, hingga akhirnya laki-laki itu tidak terlihat. Mallory kemudian memutuskan untuk pergi, ia harus datang ke restoran dan menjalani kewajibannya yang asli sekaligus menggantikan Jeffrey sebagai manager.
Mallory mengendarai mobilnya keluar dari area bandara. Di tengah perjalanan, gadis itu menerima panggilan dari sang ayah yang langsung ia angkat setelah ponselnya tersambung dengan speaker mobil.
"Halo? Kenapa ayah?"
"Pesawat Jaehyun udah berangkat?"
"Mungkin sebentar lagi, tapi Jeffrey udah masuk ruang tunggu."
Sebenarnya, adik sepupu Mallory yang berasal dari keluarga bundanya itu terlahir dengan dua nama, Jung Jaehyun dan Jeffrey Jung. Mallory sendiri memilih untuk memanggil nama Jeffrey sejak kecil, berbeda dengan ayahnya yang selalu memanggil nama Jaehyun.
"Kamu ke restoran?"
"Iya, aku udah di jalan."
"Ya udah, hati-hati nyetirnya, okay?"
"Alright, dad."
Sambungan panggilan pun terputus. Mallory memang dekat dengan sang ayah, mengingat ayahnya adalah satu-satunya orangtua yang ia dan Mark punya. Walaupun sibuk, sebisa mungkin sang ayah selalu memastikan keadaan Mallory dan Mark melalui panggilan telepon. Gadis itu sangat menghormati ayahnya, itulah yang membuatnya enggan menolak permintaan sang ayah beberapa hari yang lalu.
Mallory tidak bisa berhenti memikirkannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa hati kecilnya takut ayahnya akan benar-benar menjodohkannya sekalipun Mallory tidak menyukai laki-laki yang merupakan anak dari teman ayahnya itu. Ayahnya memang bukan tipe orangtua yang pemaksa, tetapi tidak mustahil sang ayah akan memaksa Mallory menikah dengan laki-laki itu, meningat usianya sudah cukup dan ia belum punya kekasih hati.
Masalahnya, setakut apapun dirinya, Mallory sudah menyetujui bahwa ia akan berkenalan dengan laki-laki itu. Dan itu artinya, tidak ada jalan untuk mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
mallory [kim doyoung]
FanfictionNama: Kim Doyoung Usia: 24 tahun Status: Udah punya pacar, tapi jatuh hati seorang sama pelayan di restoran pizza. read at your own risk. be a wise reader. April 7, 2020 - July 29, 2021 has reached: #1 in kimdongyoung #1 in dongyoung