"Aku padahal cuma minta tolong dibuatin kopi biasa, tapi asisten aku malah kasih list jenis dan merk kopi banyak banget???"
Mallory spontan tertawa saat mendengar cerita Yuta. Ia menggangguk setuju sambil menjentikkan jarinya. "Aku juga pernah gitu waktu baru gantiin ayah. Aku minta tolong dibeliin donat cokelat karna aku ga sempet makan siang. Tiba-tiba sekretaris aku ngirim email isinya menu dari semua toko donat yang radiusnya dibawah 3 kilometer dari kantor."
Kemacetan di jalan raya membuat Yuta dan Mallory menghabiskan waktunya untuk mengobrol lebih lama di mobil. Keduanya baru saja makan bersama atas ajakan Yuta. Awalnya, Yuta hanya ingin menanyakan perihal menjadi pemimpin yang baik dan benar pada Mallory, tetapi mereka berujung makan malam bersama.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Tadinya Mallory berniat pulang lebih dahulu sebelum bertemu dengan Doyoung malam ini. Namun, melihat kemacetan yang tidak ada habisnya, Mallory mengurungkan niatnya dan meminta Yuta mengantarnya ke taman kota saja, bukan ke rumahnya.
Mengingat Doyoung, Mallory sudah seminggu tidak bertemu dengan laki-laki itu. Pertemuan terakhir mereka adalah di acara peresmian Yuta. Mallory menyadari ada yang aneh dengan sikap Doyoung karena perbedaan cara laki-laki itu membalas pesan. Ditambah lagi, ketika Mallory sedang punya jadwal ke kantor dan hendak menemui Doyoung, ia tidak pernah ada di ruangannya. Sekretaris Doyoung pun hanya berkata bahwa Doyoung ada urusan di luar sebentar. Mallory sendiri tidak berusaha mencari tahu apa urusan yang dimaksud, ia pikir Doyoung memang sedang tidak ingin diganggu.
Walaupun begitu, sikap Doyoung belakangan ini membuat Mallory bingung. Ia mencari-cari kesalahannya pada pertemuan mereka yang terakhir. Namun, Mallory tidak kunjung menemukan kesalahan apa pun. Menurutnya semuanya baik-baik saja. Lalu mengapa Doyoung terkesan menghindarinya?
"Kita ke pintu utama atau samping?" Tanya Yuta tiba-tiba saat mobilnya berhasil melalui kemacetan.
"Samping aja."
Mallory sengaja memilih diturunkan di pintu samping taman kota. Karena di sana lah bangku warna-warni berada. Mallory hanya berharap Doyoung akan menampakkan dirinya malam ini. Ia benar-benar penasaran apa yang membuat laki-laki itu menjadi lebih diam dan dingin.
Mobil Yuta berhenti tepat di parkiran samping taman kota. Mallory segera melepas sabuk pengamannya, bersiap untuk pergi. "Makasih ya, Yut." Ujar Mallory.
Yuta mengangguk. "Iya. Tapi kamu yakin mau sendirian? Ini udah malam. Kalau banyak orang jahat, gimana?"
"I'll be fine. Ga usah khawatir. Lagipula, aku ga sendirian, kan aku nunggu orang lain."
Walaupun Mallory sudah berusaha meyakinkannya, Yuta tetap menatap Mallory ragu. "Aku temenin sampai temen kamu datang, gimana?" Tawarnya.
"Makasih, tapi aku ga apa-apa. Serius."
Yuta akhirnya menghela napas pasrah, kemudian menganggukan kepalanya.
Mallory langsung tersenyum. "Sekali lagi makasih, ya. Hati-hati di jalan."
Mallory melangkahkan kakinya keluar dari mobil Yuta, tidak lupa melambaikan tangan saat mobil mahal milik Yuta melenggang pergi. Setelahnya, Mallory langsung berjalan menuju bangku warna-warni di pinggir taman.
Taman kota bukanlah tempat yang kecil. Di dalam taman itu ada sarana bermain, saung santai, bahkan ada sungai disertai jembatan besar. Lampu-lampu taman menyinari gelapnya malam, membuat Mallory tidak merasa takut duduk sendirian di bangku berwarna biru.Tidak ada siapa-siapa di sekitarnya karena sisi taman yang dipilih Mallory di bagian samping, bagian yang cukup jarang dikunjungi, apalagi saat malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
mallory [kim doyoung]
FanfictionNama: Kim Doyoung Usia: 24 tahun Status: Udah punya pacar, tapi jatuh hati seorang sama pelayan di restoran pizza. read at your own risk. be a wise reader. April 7, 2020 - July 29, 2021 has reached: #1 in kimdongyoung #1 in dongyoung