Doyoung menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi. Tangannya teralih untuk merapikan jas dan dasinya, tidak lupa juga menyisir tataan rambutnya ke atas agar terlihat fresh. Memiliki jabatan yang tidak terlalu tinggi membuat Doyoung tidak diwajibkan menggunakan setelan jas setiap hari untuk bekerja, biasanya Doyoung hanya akan menggunakan kemeja biasa dengan celana bahan. Terkadang, jika sedang tidak malas, Doyoung juga menambahkan dasi dan blazer.
Namun berbeda dengan hari ini, Doyoung menggunakan setelan jas yang sangat rapi. Bukan hanya Doyoung, hampir seluruh pegawai di perusahaan tempanya bekerja mengenakan pakaian yang rapi hari ini. Pasalnya, hari ini akan diadakan pertemuan dengan seluruh perusahaan lain yang mempunyai status kerja sama. Pertemuannya berupa rapat besar yang dihadiri orang-orang penting sebagai perwakilan dari seluruh perusahaan terkait.
Maka, untuk memberi kesan yang baik, seluruh pegawai diberi perintah untuk berpakaian rapi dan menjaga sikap hari ini, terutama saat penyambutan.
"Doy, ayo!"
Mendengar ajakan Johnny, Doyoung segera menyusul temannya yang sudah berdiri di depan pintu lift itu. Mereka akan turun ke lobby utama karena penyambutan akan segera dimulai. Sesampainya di sana, Doyoung segera menempatkan diri di sela yang kosong di bagian belakang, bersama dengan Taeyong, Johnny dan Taeil. Tangan Doyoung menyisir rambutnya ke atas sekali, memastikan rambutnya benar-benar rapi sebelum akhirnya fokus pada penyambutan.
Tidak lama kemudian, beberapa orang yang sebagian besar berusia lebih tua dari Doyoung mulai memasuki lobby. Tanpa dijelaskan, Doyoung sudah mengetahui bahwa mereka adalah petinggi-petinggi perusahaan.
"Orang sukses cara jalannya beda ya, enteng banget berasa sepatunya punya sayap." Bisik Taeil.
Johnny mengangguk setuju. "Tapi, ini CEO kita yang mana, dah?"
Perhatian Doyoung langsung teralih saat Johnny bertanya. Matanya menatap Johnny, tetapi temannya itu tetap asik memperhatikan deretan petinggi perusahaan yang sedang berjalan di depannya.
"Kenapa?" Tanya Johnny, akhirnya mengalihkan perhatiannya ke Doyoung.
"Lu ga tau?"
Johnny menggeleng. "Emang lu tau yang mana?"
"Sama. Gua juga ga tau, hehe." Doyoung mengeluarkan cengirannya setelah menjawab, kemudian kembali menghadap ke depan.
Tidak lama kemudian, akhirnya penyambutan selesai. Seluruh pegawai sudah dipersilahkan kembali bekerja, bahkan disarankan agar menahan diri di ruangan masing-masing supaya suasana kantor terlihat kondusif.
"Ayo balik, kerjaan gue numpuk." Ajak Taeyong.
"Eh, bentar! Gue mau ke mobil, ngambil berkas." Ujar Doyoung.
Sebenarnya, Doyoung bisa saja menaiki lift sendiri nanti. Namun pada dasarnya Doyoung tidak mau sendirian dan suka merepotkan temannya. Jadi, kenapa tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
mallory [kim doyoung]
FanfictionNama: Kim Doyoung Usia: 24 tahun Status: Udah punya pacar, tapi jatuh hati seorang sama pelayan di restoran pizza. read at your own risk. be a wise reader. April 7, 2020 - July 29, 2021 has reached: #1 in kimdongyoung #1 in dongyoung