visiting her house

143 15 5
                                    

Doyoung memberhentikan mobilnya di parkiran The Mo'z. Senyumnya mengembang saat melihat Mallory ternyata sudah menunggu kehadirannya di depan restoran. Setelah berkutat dengan pekerjaannya seharian, akhirnya Doyoung dapat melihat senyum manis gadis itu. Tanpa menunggu lama, Mallory segera memasuki mobil Doyoung.

"Kamu nunggu lama?" Tanya Doyoung.

Mallory menggeleng sambil menggunakan sabuk pengamannya. "Engga, kok."

Doyoung mengangguk, kemudian melajukan mobilnya menuju toko peralatan rumah tangga terkenal di kotanya. Sebenarnya hanya Mallory yang punya urusan ke sana karena ia butuh membeli lampu tidur baru, tetapi Doyoung menawarkan untuk menemani Mallory. 

Kaki Doyoung berjalan mengikuti Mallory yang sibuk memilih satu dari banyaknya lampu tidur yang dijual. Diam-diam, Doyoung tersenyum melihat Mallory kebingungan sendiri dan menimbang-bimbang yang mana yang harus ia beli.

"Ini atau ini? Tapi ini lucu. Yang ini juga. Aduh, masa saya beli semuanya? Nanti ga kepakai." Gerutu Mallory sendiri.

"Pilih yang menurut kamu terangnya paling pas, Mal." Saran Doyoung.

Mallory mengangguk, lalu menunjuk satu lampu. "Ini paling pas, tapi saya lebih suka desainnya yang itu." Ujarnya, kemudian menunjuk lampu yang lain.

"Ya udah, beli dua-duanya."

"Nanti yang satu pasti ga saya pakai. Sayang."

Doyoung mengangkat satu alisnya sambil tersenyum miring. "Sayang kamu juga."

Mendengarnya, Mallory langsung menoleh ke belakang untuk menatap Doyoung. "Maksud saya lampunya, Doyoung!"

"Sedih banget jadi saya. Saya sayang sama kamu, kamunya sayang sama lampu."

Mallory mengerjapkan matanya, kemudian bergegas berjalan meninggalkan Doyoung menuju rak lain. Melihatnya, Doyoung justru tertawa.

"Buru-buru banget. Nanti kita balik lagi ya, beli perabotan rumah tangga rumah saya sama kamu." Lanjut Doyoung setelah berhasil menyusul Mallory.

Mallory tidak langsung menjawab, tangannya mengambil satu buah lampu pilihannya dan meletakkannya di keranjang belanja. "Ga tau. Saya mau bayar." Ujarnya, lalu langsung pergi begitu saja dengan langkah cepat.

"Mallory! Tungguin! Kamu kok salah tingkahnya ninggalin saya sih?"

Sambil tersenyum jahil, Doyoung akhirnya mengejar Mallory yang langsung pergi ke kasir. Keduanya masuk ke mobil setelah menyesaikan pembayaran dan meletakkan barang di bagasi.

"Masih salah tingkah, ga?" Tanya Doyoung sambil menarik seatbelt.

Mallory menggeleng. "Saya ga salah tingkah."

"Ya udah, anggap aja saya percaya."

Mallory menoleh, menatap Doyoung dengan tatapan tajam yang ia kira menyeramkan. Padahal di mata Doyoung, gadis itu malah terlihat lucu dan jauh dari kata seram.

Merasa puas menggoda Mallory, akhirnya Doyoung memberhentikan senyuman jahilnya. "Kamu mau langsung pulang?" Tanya Doyoung.

"Kalau kita mampir ke supermarket sebentar, boleh? Saya mau beli beberapa bahan makanan."

Doyoung mengangguk, kemudian melajukan mobilnya ke supermarket terdekat. Mallory tidak menghabiskan waktu lama di sana, tidak seperti saat ia membeli lampu. 

Doyoung menatap beberapa hasil belanjaan Mallory yang bisa dibilang sedikit itu. "Sedikit banget?" Tanyanya. 

"Iya, saya cuma beli beberapa bahan makanan buat saya masak sendiri."

mallory [kim doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang