the story of his life

304 31 0
                                    

"Masih pagi udah kusut aja, Doy."

Doyoung mendengus keras saat mendengar seruan yang tanpa perlu melihat pun, ia sudah tahu siapa pemilik suara tersebut. Doyoung tidak menjawab dan memilih untuk tetap melanjutkan langkahnya yang baru saja keluar dari lift.

"Doyoung! Gue ngomong sama lo, bukan sama pintu lift!"

Suara langkah berlari dapat terdengar oleh Doyoung. Tidak lama setelah itu, ada sepasang kaki yang mensejajarkan langkah dengan langkah kakinya. Doyoung membuka pintu ruangannya dan segera masuk, tetapi langkah kaki yang mengikuti Doyoung tidak juga berhenti, melainkan mengikuti Doyoung masuk.

"Yong, lo ngapain ngikutin gue sih?"

Taeyong tertawa. "Lah, ini kan ruangan gue juga??????"

Doyoung terdiam beberapa saat, lalu mendengus untuk kedua kalinya hari ini. Bisa-bisanya ia melupakan fakta bahwa di ruangannya bukan hanya ada dirinya, tapi ada tiga orang lainnya, termasuk Taeyong. Laki-laki itu menjatuhkan tubuhnya ke kursi kerja lalu memijat keningnya pelan. Melihatnya, Taeyong menjadi sedikit iba. Menjadi sahabat Doyoung sejak kuliah membuat Taeyong cukup mengerti jika Doyoung sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan beberapa hari ini.

"Mending lo cuti kalo emang capek." Ujar Taeyong.

"Gue bukan capek kerja."

Taeyong hanya bisa menggelengkan kepala melihat seberapa keras kepalanya seorang Kim Doyoung. Ia sudah mengenal Doyoung sejak Doyoung pertama kali menginjakan kaki di kota ini untuk kuliah. Dan beruntungnya, mereka berdua bertemu lagi di dunia kerja dengan kantor yang sama, kebetulan jabatan yang setara. Namun ada kemungkinan Taeyong sebentar lagi meninggalkan Doyoung karena promosi kenaikan jabatannya.

"Yong."

Merasa dipanggil, Taeyong menaikkan satu alisnya. "Hmm?"

"Nanti malam mampir. Gue maksa."

Taeyong langsung tersenyum bahagia. "Traktir, kan?"

"Omongan lo kayak anak sekolah."

"Ya udah ga mampir."

Doyoung akhirnya menghela nafas pasrah. "Iya, iya. Gue traktir."

"Doyoung, aku kan udah bilang malam ini mau pergi ke ulang tahun temen aku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Doyoung, aku kan udah bilang malam ini mau pergi ke ulang tahun temen aku!"

"Dan aku udah bilang sama kamu kalau aku ga bisa nemenin kamu."

Doyoung dapat mendengar suara hentakan kaki kesal dari sambungan panggilannya, bahkan dirinya sudah bisa membayangkan wajah kesal Dabin di seberang sana.

"Aku ada janji sama Taeyong malam ini. Aku juga udah bilang aku ga bisa pergi sama kamu. Ga apa-apa, ya?" Lanjut Doyoung pelan, mencoba berbicara selembut mungkin.

Dalam hatinya, sebenarnya Doyoung sudah kesal setengah mati. Ia yakin sudah berkata jelas bahwa dirinya akan bertemu Taeyong malam ini dan tidak bisa pergi bersama Dabin. Namun gadis itu tetap saja menghubunginya dan malah bertingkah seakan-akan Doyoung lah yang membatalkan janji.

mallory [kim doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang