say hello to your rival

141 22 0
                                    

"Gila lo, Doy! Bangga banget gue!"

Doyoung tersenyum lebar pada Johnny sambil meletakkan beberapa peralatan tulisnya ke dalam sebuah kardus. Setelah dibantu oleh Johnny, Taeil dan Taeyong, kini meja kerja Doyoung sudah bersih. Semua barang milik Doyoung sudah diletakkan ke dalam kardus, siap untuk dibawa ke ruangan barunya.

"Selamat!" Ujar Taeil.

"Makasih, makasih."

Setelah penantian dan perjuangan yang panjang, akhirnya kini Doyoung menerima apa yang seharusnya sudah ia terima sejak dulu. Doyoung berhasil mendapatkan kenaikan jabatan. Yang mengejutkannya, Doyoung naik cukup jauh, ia mendapat jabatan yang bahkan lebih tinggi dari jabatan Taeyong.

Taeyong menepuk pundak Doyoung. "Ga nyangka lo yang bakal gantiin posisi Pak Hyunki."

"Lo aja ga nyangka, apalagi gue." Sahut Doyoung.

Doyoung sendiri tidak tahu bahwa ia akan ditempatkan untuk menggantikan posisi Hyunki. Tiba-tiba saja ia mendapat kabar bahwa proses promosi kenaikan jabatannya berjalan lancar dan posisi barunya adalah posisi yang ditinggalkan Hyunki. 

"Selebrasi asik nih kayaknya." Ujar Taeyong.

Doyoung tertawa sambil berdiri. "Atur aja atur."

"Malam ini lah, pulang kerja!" Saran Taeil langsung.

Doyoung sempat terdiam beberapa detik untuk berpikir. Ia mengambil ponselnya untuk melihat tanggal dan hari, lalu setelahnya ia menggelengkan kepala.

"Duh, jangan malam ini deh, gue ada janji." Ujar Doyoung, mengingat bahwa hari ini ia memang punya janji dengan Mallory.

Mendengarnya, Taeil langsung tersenyum penuh arti. "Janji sama siapa? Punya cewek diam-diam ya lo?" Serunya.

"Bukan, serius. Udah skip skip." Jawab Doyoung cepat.

"Lo pada tau ga kenapa Pak Hyunki bisa dipecat tiba-tiba? Aneh banget. Gue ga dengar ada kasus apa-apa selama ini." Ujar Johnny tiba-tiba.

Doyoung dan Taeyong saling melempar pandang sebentar sebelum akhirnya Taeyong yang menjawab. "Ga ngerti juga gue."

"Tapi aneh banget, kan? Malah, dengar-dengar yang mecat tuh yang punya perusahaan langsung." Ujar Johnny lagi.

Taeil menatap Johnny ragu. "Dengar-dengar darimana lo? Orang mah kerja yang bener, malah ngerumpi."

"Lo aja yang kurang gaul. Gue ga ngerumpi kok. Gue dengar di lift, lagian satu lantai kita juga ngomongin hal ini. Bapak CEO kita langsung yang mecat Pak Hyunki." Ujar Johnny.

Taeyong mengangkat satu alisnya. "Lo dengarnya CEO kita bapak-bapak?"

Johnny mengangguk yakin.

"Berarti orang-orang salah." Lanjut Taeyong.

Johnny meletakkan tangan di kepalanya, mencoba berpikir dan mengingat-ingat apa yang ia dengar . "Salah apanya? Pas gue naik lift, satu orang bilangnya Pak CEO."

"Yang satu lift sama lo sotoy berarti. CEO kita perempuan." Balas Taeyong.

Johnny membulatkan matanya, sementara Taeil menatap Taeyong tidak percaya. Taeyong hanya mengangkat kedua pundaknya, lalu menatap Doyoung yang sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan mereka bertiga.

"Udah nih, Doy. Ayo bawa ke ruangan baru lo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mallory [kim doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang