as a girlfriend

147 21 2
                                    

"Doyoung pulang!"

Mallory berjalan di sebelah Doyoung memasuki rumahnya. Penampakan rumah Doyoung masih sama seperti terakhir kali Mallory berkunjung. Masih banyak tanaman-tanaman lucu di pekarangan rumahnya, bahkan beberapa bunga mekar terlihat kali ini. Satu tangan Doyoung membawa tas Mallory, sementara yang satunya menggenggam erat jemari gadis itu.

"Mallory!!!!!!"

Seruan ibu Doyoung langsung terdengar dari dalam. Tidak lama kemudian, ibu Doyoung menghampiri Mallory dan Doyoung yang masih berdiri di ruang tamu. Sang ibu menyambar Mallory, memeluknya erat. "Akhirnya! Doyoung beneran bawa kamu datang lagi!" Seru ibu Doyoung senang.

Sementara itu, ayah Doyoung menyusul menghampiri mereka. Doyoung menyalam sang ayah. Setelah itu ia menatap ibunya heran. "Ma? Anak mama yang asli ga dipeluk ini?"

Ibu Doyoung tertawa, kemudian beralih untuk memeluk Doyoung. "Sini-sini, Doyoungie mama!"

Mallory tertawa pelan melihat reuni Doyoung dengan ibunya. Ia kemudian beralih menyalam ayah Doyoung. "Malam, om."

"Malam, Mallory. Akhirnya datang juga kalian, om kira anak om ini lupa rumah lagi." Ujar ayah Doyoung sambil tertawa.

Doyoung berdeham. "Engga dong pa, masa lupa. Aku mau ngenalin dulu ke mama sama papa, ini Mallory."

Kedua orangtua Doyoung saling pandang kebingungan.

"Kan udah kenal, Doy?" Ujar ayahnya.

Doyoung mengeluarkan senyumannya. Tangannya beralih untuk merangkul pundak Mallory dan menariknya mendekat. "Pacar aku."

Mendengar jawaban Doyoung, spontan ibu dan ayahnya membulatkan mata dan tertawa senang.

"Udah beneran gede si Doyoung, pa!" Sahut sang ibu langsung.

Doyoung menekuk wajahnya. "Aku ga kecil terus kali ma."

"Mallory, makasih ya udah mau sama anak om yang keras kepala ini." Tambah ayah Doyoung.

Mallory tertawa pelan sebagai tanggapan. Sementara itu, Doyoung tersenyum simpul, merasa senang karena orangtuanya menerima keadaan Mallory dengan baik.

"Doy, dibawa Mallorynya ke kamar. Udah malam, pasti kalian capek di jalan tadi."

Doyoung mengangguk atas perintah ibunya. Setelahnya ia membawa Mallory naik ke lantai dua, menuju kamarnya yang ditempati Mallory dulu. Sampai di depan pintu kamar, Doyoung membukanya dan melangkah masuk. Mallory mengikuti langkah Doyoung agak ragu, ia menatap Doyoung bingung.

"Kamu kok ikut masuk?" Tanya Mallory.

"Kan aku tidur sama kamu."

"HAH?!"

Doyoung spontan menutup mulut Mallory. "Ssssttt! Aku bercanda! Jangan teriak-teriak." Ujarnya sambil tertawa.

Mallory langsung melepas tangan Doyoung yang membekap mulutnya.

"Ya kamu bercandanya gila gitu! Kaget tau!" Protes Mallory.

Doyoung langsung tertawa. "Kamu bersih-bersih, terus tidur, oke? Jangan begadang. Besok kita ke toko kue mama."

Mallory mengangguk patuh. Tangan Doyoung mengelus rambutnya pelan, lalu kemudian Doyoung meninggalkan kecupan di puncak kepala Mallory. "Selamat malam, Mal."

"Malam, Doyoung."

Setelah Doyoung pergi meninggalkannya, Mallory segera melakukan perintah Doyoung untuk bersih-bersih dan tidur. Sementara itu, Doyoung tidak ke kamar Gongmyung untuk beristirahat. Ia malah melangkahkan kakinya menuruni tangga dan menemui kedua orangtuanya yang sedang menonton TV di ruang keluarga.

mallory [kim doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang