2 ~ Awal Sebuah Tim

1.1K 44 2
                                    

"Gue cuman nyalurin perasaan gue lewat sebuah alunan melodi."
~vch~

🎶🎶🎶🎶

Bel istirahat berbunyi, para siswa berhamburan keluar kelas. Begitupun dengan Devano, ia segera berlari dari lantai tiga menuju ruang musik yang berada di lantai 1. Aldi sahabat Devano yang sejak kecil sudah bersamanya, sudah tak heran dengan kebiasaan Devano yang sering meninggalkannya.

Yap, Devano memang sering menuju ruang musik ketika istirahat. Ia sangat berambisi untuk memimpin sebuah tim dan menciptakan lagu-lagu yang nantinya akan ia ekspos entah kapan.

Devano masuk ke dalam ruang musik yang terlihat gelap dan kosong, ia menyalakan lampu dan berjalan ke arah piano. Ia duduk, kemudian mulai menekan tuts-tuts piano, menghasilkan sebuah alunan melodi yang terdengar begitu indah.

Pintu ruangan yang ia tutup asal, membuat pintunya tidak terlalu rapat. Suara alunan nada tersebut mampu terdengar hingga keluar, karena pintu yang tidak tertutup rapat.

Aldi berdiri disamping pintu, menatap sahabatnya yang tengah memainkan piano dengan sangat menghayati. Aldi merasa, alunan melodi yang ia dengar sangatlah asing.

"Lagu apa itu?" tanya Aldi yang masih berdiri di samping pintu.

Devano menghentikan permainan pianonya, "Gue juga ngga tau. Asal mencet tuts aja."

"Loe ciptain sendiri?" Aldi merasa begitu penasaran. Ia tahu jika Devano mampu menciptakan sebuah nada, dan tak heran jika ia sering mendengar instrumen musik yang dimainkan Devano sangatlah asing.

"Hm," Devano hanya bergumam, dan melanjutkan kembali permainan pianonya.

"Ke kantin ngga?" tanya Aldi kembali.

Devano hanya menggeleng, dan tak menjawab apapun. Aldi yang melihat sikap Devano yang tak biasa, segera menghampiri Devano.

"Loe lagi ciptain mau ciptain nada buat bikin lagu baru?"

"Ngga." Devano masih melanjutkan permainan pianonya, dan menjawab tanpa melihat ke arah Aldi.

"Terus ini ngapain loe disini mainin nada baru? Sampai gue ajak ke kantin ngga mau gitu," Aldi merasa heran dengan perilaku Devano hari ini.

"Gue cuman lagi nyalurin perasaan gue lewat sebuah alunan melodi." jelas Devano, membuat Aldi semakin bingung.

Bagaimana Aldi tidak bingung, ia melihat wajah Devano yang seperti sedang berusaha mengingat sesuatu, tak fokus pada sekeliling. Aldi merasa ada yang aneh, ia berpikir apa yang terjadi saat Devano pergi menemui kepsek tadi pagi?

🎵Flashback on🎵

"Pagi cuy!" sapa Aldi, ketika melihat Devano tengah memainkan ponselnya di dalam kelas yang masih terlihat sepi.

"Sekelas lagi?" Devano menaikan sebelah alisnya, menatap Aldi dengan heran.

"Yoi, gue kira ngga sekelas kita cuy," Aldi kemudian menaruh tasnya di sebelah kursi Devano. Devano menghela nafas beratnya, sebelum akhirnya fokus ke layar handphonenya kembali.

"Kenapa lu?" Aldi penasaran dengan sikap Devano, yang terlihat tak senang.

Devano bukannya tak senang, hanya saja ia tak peduli. Dan yang perlu kalian tahu, ia bosan karena sejak SMP selalu sekelas dengan Aldi.

"Muak gue sekelas sama lu terus," ucap Devano, kemudian tertawa kecil.

"Jeh si kambing, gue juga bosen bangke sekelas sama lu mulu!"

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang