44 ~ Sosok Yang Berbeda

692 44 24
                                    

Entah mengapa hatiku ikut merasa sakit kala melihat dirimu yang terlihat begitu rapuh
~vch~

🎶🎶🎶🎶

"Kak Devano ya?" tanya seorang pria yang cukup tinggi dan berperawakan tak kalah ganteng dengan Devano, tengah berada di samping Devano yang sedang berdiri sempurna di depan pintu kamar Naura.

"Eh, iya. Adeknya Naura ya?" tanya Devano balik.

"Kenalin, gue Adyano Rafi Bevan Putra, panggil aja Bevan." jelas Bevan yang mengulurkan tangannya.

"Oh, iya. Gue Devano Danendra, panggil aja Devano atau ngga Nano atau ngga Dev. Serah lah mau manggil apa, yang penting berhubungan sama nama gue." jelas Devano yang kini membalas jabatan tangan Bevan, sebelum akhirnya mereka sama-sama melepasnya.

Bevan terkekeh melihat Devano yang terlihat begitu cerewet, pantas saja bila sang kakak mungkin tertarik. Bevan berpikir, semoga dengan kehadiran Devano mampu membuat sang kakak kembali seperti sedia kala. Menjadi kakak yang begitu ceria, tak rapuh seperti ini.

"Mau nengok kakak ya?" tanya Bevan yang langsung membuat Devano mengangguk antusias.

Bevan beranjak berdiri di depan pintu, membuat Devano segera memundurkan langkahnya.

Tok... Tok..... Tok....

Tak ada jawaban dari dalam, membuat Bevan langsung membuka pelan kenop pintu yang ternyata tak terkunci.

"Masuk aja kak, mungkin kak Naura lagi di kamar mandi." suruh Bevan yang langsung membuat Devano menaikan sebelah alisnya.

"Beneran nih? Ngga papa langsung masuk gitu?" tanya Devano ragu.

"Iya, masuk aja. Gue tinggal ya kak, mau ngambil minum." Bevan menepuk pelan pundak Devano, kemudian mulai berlalu.

"Okey, thanks ya."

Baru saja hendak berjalan lebih jauh, Bevan membalikan badannya. "Kak Devano.... Jangan nyakitin kak Naura ya, jagain."

Bevan segera berhamburan begitu saja, membuat Devano mengerutkan kedua keningnya tak mengerti maksud ucapan Bevan. Devano memilih tak mengambil pusing ucapan Bevan, ia menarik nafas panjang sebelum akhirnya membuka sempurna pintu kamar Naura.

🎧 Naura's Pov 🎧

Nura baru saja menyelesaikan makan siangnya, ia memilih melanjutkan kembali menonton film kartun favoritenya. Rasa bosan kembali melanda dirinya, membuat ia memutuskan untuk kembali ke kamar kesayangannya.

"Eh, kakak mau kemana? Bentar lagi temen-temen mama mau dateng, kakak ngga mau join?" tawar mama Nola kala melihat sang putri tengah beranjak menaiki anak tangga.

"Ngga deh ma, cape. Ney sama abang udah pulang?" tanya Naura, menghentikan langkahnya di tengah anak tangga.

"Udah kak, baru ke atas. Yaudah deh, mama mau siapin dulu buat arisan." jawab mama Nola yang langsung kembali ke ruang tamu.

Naura kembali menaiki anak tangga, menuju kamar tercintanya. Saat sampai kamar, Naura segera menyandarkan tubuhnya di kepala kasur, membetulkan posisi untuk bersantai ria. Seketika ia kembali dilanda rindu akan sosok yang telah menghilang setahun belakangan, tanpa seijinnya air matanya menetes begitu saja.

Naura beranjak dari kasur, membuka loker kecil yang berada di bawah mejanya. Ia mengeluarkan sebuah kotak, berisi tentang foto-foto kebersamaan dirinya dan sosok tersebut dan juga barang-barang pemberian sebagai kenangan. Ia membawa kotak tersebut ke atas ranjang, perlahan membukanya dan tersenyum miris.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang