28 ~ Baikan

675 38 27
                                    

Menangislah dalam dekapanku, tumpahkanlah seluruh sakit yang kamu rasakan melalui tangismu. Aku akan selalu mendekap dan memberikan bahuku sebagai tempat untukmu bersandar dan menumpahkan seluruh isi hatimu
~vch~

🎶🎶🎶🎶

"Kenapa diem?" tanya Naura kala melihat reaksi dari Devano yang langsung mematung.

Devano merasa begitu menyesal lantaran tak mendengarkan alasan dari Naura sejak awal. Ia terlalu meninggikan ego dalam dirinya sampai-sampai begitu emosi dan seolah memojokan Naura.

"Makanya kak, biasain dengerin dulu penjelasan orang lain sebelum asal nuduh!" Naura melontarkan kata-kata tersebut tak kalah dinginnya dengan nada Devano yang sebelumnya.

Devano mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana miliknya, dan langsung membuka layar ponsel yang langsung menampilkan roomchat dirinya dengan Naura. Benar yang Naura bilang, ada 4 pesan tambahan yang dikirim oleh Naura.

Devano mengacak rambutnya kasar, Naura hanya memperhatikannya dan tak berkomentar apapun. Mengapa bisa Devano sebodoh itu? Rasa bersalah Devano semakin besar kala sebuah isak tangis kembali terdengar.

Devano menoleh ke arah Naura yang kini tengah menatap ke arah lain. Air mata Naura selalu lolos begitu saja tanpa persetujuan dari Naura. Naura menangis bukan karena pertengkaran mereka, melainkan ia takut sifat Devano yang ia kenal telah berubah.

Entah telah berubah atau memang sifat asli seorang Devano Danendra seperti ini, ia tak tahu. Naura tak suka melihat sifat Devano yang cuek, pedas, dingin seperti sekarang. Ia takut jika memang sifat asli seorang Devano Danendra adalah seperti ini.

Devano yang melihat Naura berusaha menahan tangis, langsung menarik kedua lengan Naura dan membawa Naura ke dalam dekapannya. Ia membiarkan Naura menangis di dalam dekapannya.

"Nau, maaf kalau gue asal nuduh loe, ngebentak loe, ngeluarin kata-kata yang pedes." Naura tak merespon, ia malah berusaha untuk keluar dari dekapan Devano.

"Nau, keluarin aja semua. Ngga apa nangis yang puas, yang penting loe udahan nya lega. Gue janji ngga akan ngulangin kejadian ini lagi, gue sayang Nau sama loe." Naura yang paham akan ucapan Devano hanya mengangguk, sebelum akhirnya membalas pelukan Devano dan menumpahkan seluruh tangis dan ketakutannya dalam pelukan Devano.

Devano ketinggian gt, jd mao gk mao kudu bungkuk biar sejajar :v -author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devano ketinggian gt, jd mao gk mao kudu bungkuk biar sejajar :v -author

Entah apa yang ada dipikiran Devano, ia merasa nyaman kala memeluk tubuh mungil Naura. Begitupun dengan Naura, ia merasakan sebuah kenyaman dan ketenangan saat dalam pelukan Devano.

"Pegel sih kaki gue, tapi kok nyaman ya? Masa iya gue suka ni bocah? Tapi ngga mungkin, gue aja baru deket ma ni anak dari kemaren." batin Devano.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang