51 ~ Jadian? (2)

746 51 50
                                    

Gue konsisten dalam memilih, apapun yang udah gue pilih itu yang akan gue jaga. Ngga peduli gimana kelanjutannya, yang jelas gue udah ungkapin perasaan gue ke loe sepenuhnya dan akan tetap nunggu loe sampai loe siap.
~vch~

🎶🎶🎶🎶

"Gue suka sama loe." jelas Devano yang begitu singkat, berhasil membuat Naura membeku seketika. Lidahnya terasa begitu kelu, jantungnya berdebar begitu cepat, wajahnya terasa panas hingga mengeluarkan semburat merah sempurna, entah ia begitu salah tingkah kala mendengar pernyataan Devano.

Devano yang tak mendengar jawaban apapun dari Naura, segera melanjutkan perkataannya. Ia sendiri tak perduli apa jawaban yang akan diberikan Naura nantinya, yang jelas ia sudah mengungkapkan seluruh isi hatinya dan perasaannya terhadap gadis yang ada di hadapannya.

"Gue ngga tau sejak kapan gue mulai suka sama loe, mungkin sejak awal kita ketemu atau sejak kita ngabisin waktu pertama kali kesini. Entahlah, gue ngga tau. Yang jelas, gue saat ini serius suka dan sayang sama loe, walau gue ngga tau perasaan loe ke gue sebenernya gimana." Naura tak menjawab sepatah kata pun, ia hanya terus memandang Devano dengan begitu intens dan memperhatikan setiap perkataan yang dilontarkan oleh pria di hadapannya.

Devano menghela nafasnya, mengeratkan genggamannya. "Gue tau, emang kita baru kenal deket dalam waktu yang singkat. Tapi, kita ngga ada yang tau kan kapan perasaan itu bisa muncul? Gue pernah bilang kan, gue yang akan suka duluan dan bikin loe pun suka sama gue, inget ngga?" Naura hanya mengangguk, ia tak bisa berkomentar apapun saat ini. Jantungnya tak karuan, raut wajahnya merasa begitu salah tingkah sekaligus panik.

Devano mengulas sebuah senyum,  jujur saja ia ragu saat ini. Ia takut jika Naura akan menolaknya, namun ia sudah terlanjur bicara sejauh ini dan ia siap menerima resiko apapun bila nantinya Naura menolak dirinya. "Saat ini gue suka sama loe Nau, sayang sama loe entah sejak kapan, gue sendiri ngga bisa mastiin. Loe mau ngga jadi pacar gue?"

Boom! Jantung Naura seperti berhenti berdetak saat ini. Ia membulatkan matanya tak percaya kala mendengar kalimat akhir yang dilontarkan oleh Devano. Jujur saja, Naura memang mulai merasa nyaman dan ingin selalu dekat Devano, tapi ia sendiri tak tahu perasaan apa itu sebenarnya.  Apakah perasaan suka? Atau hanya sekedar nyaman sebagai seorang kakak beradik, ia sama sekali tak mengerti dengan perasaannya.

Devano mengerti jika Naura sedang berpikir, ia memilih tak berkomentar apapun dan membiarkan Naura memutuskannya. Ia siap jika nantinya memang Naura menolak dirinya, bukan berarti tak bisa berteman bukan? Ia tahu, mungkin resiko menyatakan perasaannya saat ini begitu besar, ia tak peduli dengan semua itu. Yang terpenting, Naura sudah mengetahui seluruh isi hatinya.  Urusan diterima atau tidak, biarlah nantinya Naura yang menjawab.

Naura memberanikan diri menatap kedua mata Devano, setelah dirinya menundukan kepalanya dan nampak berpikir. "Sebelumnya, aku mau ngucapin makasih karena kakak udah jujur dan ungkapin semuanya."

Devano mengangguk, ia mulai paham kemana arah pembicaraan Naura dan apa jawaban Naura. Ia mengulas senyum, yang mungkin sedikit dipaksakan.

"Tapi kak, aku masih ngga yakin sama perasaan aku sendiri. Aku ngga tau apa aku suka sama kakak, atau aku cuman sekedar nyaman sebagai seorang adik atau sahabat, aku ngga tau. Aku juga ngga tau, apa mental aku siap atau ngga buat ngadepin fans-fans kakak nantinya kalau mereka tau kita pacaran, karena ngga semua fans akan mendukung bukan?" sambung Naura yang diakhiri dengan pertanyaan, membuat Devano hanya mengangguk seolah mengiyakan pendapat Naura.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang