Mungkinkah aku menyukai dirinya? Mengapa ada begitu rasa kesal menyelimuti diriku ketika tak ada kabar darinya?
~vch~🎶🎶🎶🎶🎶
"DEPANOOOO!!!! ALDI!!!!" teriak seorang gadis dari kejauhan yang kini berjalan ke arah mereka.
Naura merasa tak asing dengan wajah gadis tersebut yang kini tengah berdiri di samping dirinya. Tubuhnya yang lebih tinggi dari Naura, membuat Naura terlihat sangat kecil saat di tengah mereka bertiga.
"Eh, Steffi!" sapa Aldi, yang membuat Naura berusaha mengingat sesuatu.
"Ngga usah teriak, suara loe cempreng banget. Brisik!" Devano kini terfokus dengan Steffi yang saat ini berdiri di samping Naura.
"Bawel ah," ucap Steffi yang merasa kesal dengan adik kecilnya itu.
Yap, umur Devano paling kecil jika dibandingkan dengan Steffi dan Aldi. Jika dengan Aldi hanya berbeda beberapa bulan, dengan Steffi ia beda satu tahun. Mereka seangkatan lantaran bulan lahir Steffi yang bisa dibilang nanggung, sehingga orangtuanya sengaja memasukan Steffi telat.
"Eh puy, kenalin nih Naura." Aldi memegang pundak Naura spontan mengenalkannya pada Steffi, ia peka jika Naura merasa terkacangkan disini.
"Eh iya, hai gue Steffi Zamora panggil aja Steffi." ucap Steffi sembari mengulurkan tangannya.
"Hai kak, aku Adyla Rafa Naura Ayu, panggi aja Naura." Naura menjabat tangan Steffi sebentar, sebelum akhirnya mereka sama-sama melepas tangan mereka perlahan.
"Bentar deh. Loe Naura artis cilik itu bukan sih?" Steffi kembali bertanya, ia tak asing dengan nama dan wajah Naura.
"Iya kak," jawab Naura tersenyum sopan, membuat Steffi mengecek ponsel miliknya.
"Kita udah follow-followan loh," Steffi tertawa kemudian Naura pun kikuk.
Sejak kapan ia follow-followan dengan Stefi? Ah, banyak banget sih yang follow dirinya pantes saja ia tak ingat siapa saja yang ia follback.
Naura merasa canggung saat dekat dengan Steffi, entah mengapa ia tak nyaman. Beruntung mama Nola dan papa Baldy datang di waktu yang tepat, membuat Naura tak perlu merasa canggung di kelompok para kakak kelasnya.
"Eh, aku udah dijemput. Duluan ya kak Aldi, kak Dev, kak Steffi. Bai," ucap Naura sembari melambaikan tangannya, kemudian berjalan menuju lobby depan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Bye Nau, hati-hati." Devano tiba-tiba melambaikan tangannya, sontak membuat Steffi dan Aldi kebingungan dan hanya menatap dirinya.
"Apaan dah? Kenapa liatin gue gitu?" Devano merasa bingung karena Aldi dan Steffi menatap dirinya.
"Aneh," jawab Steffi singkat. Yang membuat Devano reflek menaikan sebelah alisnya.
"Ngga biasanya loe deket sama cewe dan nyapa cewe selain Steffi, loe juga ngga pernah care ke cewek selain Steffi, kok ini -----" belum sempat Aldi menyelesaikan pembicaraannya, Devano telah memotongnya.
"Udah ah gue mau pulang, duluan ya. Bye," Devano kemudian menepuk pundak Steffi dan Aldi, lalu berjalan menuju parkiran tempat supirnya berada. Sebenarnya, itu hanya taktik Devano untuk kabur.
Ia sendiri merasa bingung mengapa ia bisa kelepasan seperti itu saat melihat Nau pulang.
"Ayok pak, jalan." Dev meminta Pak Mamat, supir kesayangan keluarganya untuk jalan pulang. Pak Mamat telah cukup lama bekerja di keluarga Devano, membuatnya terlihat cukup dekat dengan dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/219630657-288-k167946.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sound Of Love [COMPLETED]
RomanceBagi Naura, musik adalah segalanya membuat dirinya menjadi fokus untuk menggeluti seni musik. Harapan terbesarnya adalah masuk ke Sound Of Music School, sekolah musik favorite di Jakarta. Dengan jerih payahnya, Naura berhasil mendapatkan beasiswa da...