24 ~ Ketegangan

604 29 30
                                    

Ketakutan ku adalah kala aku mengetahui sifat lain dalam dirimu yang begitu menyeramkan kala sedang diburu oleh api yang berkobar
~vch~

🎶🎶🎶🎶

Naura merasa begitu gemas dengan keadaan yang semakin memanas.
Daripada nantinya runyam, Naura memutuskan untuk menghentikan perdebatan yang tak berguna antara kedua kakak kelasnya ini.

"Udah, stop!" teriak Naura yang spontan membuat teman-teman nya sekaligus kedua kakak kelasnya kaget.

"Tuh, denger kata Naura stop." Naura menatap Fatih tajam.

"Diem!" Aldi dan Devano spontan menengok ke arah Fatih dengan tatapan yang sangat tajam.

"Kalian yang harusnya diem!" Naura mulai meninggikan suaranya.

"Ngga usah ikut campur Nau, bikin runyem yang ada." Naura segera bangkit berdiri kala mendengar ucapan Devano.

Jujur saja, Naura kaget kala melihat Devano yang berubah 180° kala emosi. Naura tak pernah menyangka seorang Devano akan menjadi begitu dingin disaat emosi.

"Kakak yang harusnya diem. Kak Dev ketua tim disini, harusnya kakak bisa ngatur tim begitu juga ngatur emosi kakak. Terus juga, kak Dev sama kak Aldi itu kakak kelas kita yang otomatis menjadi panutan para adek kelasnya. Kalau kalian berdua aja berantem cuma karena hal yang ngga guna kayak gini, gimana kedepannya? Masalah ini sepele loh, dan aku pikir kalian juga udah lebih dewasa. Bisa kan nyelesainnya ngga usah pake adu mulut kayak gini? Kalian tuh contoh buat aku sama temen-temen aku ke depannya, jadi aku harap bisa kasih contoh yang baik bukan yang buruk kayak gini."

Devano dan Aldi melongo kala mendengar ucapan Naura, begitu juga dengan teman-teman Naura lainnya. Mereka tak percaya jika seorang Naura Ayu begitu dewasa pemikirannya.

Naura yang sudah merasa begitu runyam di ruangan tersebut, langsung keluar dengan membawa minuman coklat yang telah diberikan oleh Devano. Naura tak ingin menjadi moodyan hanya karena ulah kakak kelasnya, ia memutuskan untuk kembali ke ruang musik sekedar mengambil earphone dalam tasnya kemudian menuju belakang sekolah.

Naura duduk di sebuah bangku taman yang cukup luas, berusaha mengatur emosi dan suasana hatinya yang terbilang sedang kacau. Mata Naura mengedar ke sekeliling taman yang terbilang cukup indah.

Taman tersebut di penuhi oleh bunga warna-warni, di hiasi dengan sebuah lampu yang mungkin akan menyala ketika malam tiba. Lampu tersebut berbentu melodi, membuatnya terlihat indah. Di tempat tersebut ada beberapa kursi panjang yang disediakan. Naura memilih duduk di sebuah kursi yang belakangnya terdapat hiasan melodi dari bunga-bunga buatan yang telah dirangkai.

Naura yang merasa suasana hatinya semakin tak menentu segera menyalakan ponselnya, kemudian mulai memutar sebuah lagu untuk menenangkan hatinya.

Itu lagu yang di denger Naura gais (kalau gk mau buka its okay, itu lagu canon yg piano tiles cm keren gt aku author nya aja sering dengerin kl lg stress :vvvv)

🎵🎵🎵

Di ruang pribadi, suasana semakin memanas dan menegang. Tak ada seorangpun yang berani berbicara, hanya keheningan yang meliputi mereka saat ini.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang