30 ~ Luapan Hati

620 32 28
                                    

Aku tak ingin berharap pada seorang yang hanya menggapku seolah mainin untuk dirinya!

🎶🎶🎶🎶

"Mikirin kamu sayang," Devano menoel pelan hidung Naura, membuat jantung Naura seperti berhenti berdetak.

Muka Naura langsung memanas dan memerah layaknya tomat. Devano tertawa puas melihat reaksi Naura. Kini ia paham alasan Naura yang tiba-tiba terdiam kemudian tiba-tiba menanyakan tentang panggilan sayang.

Devano menangkup kedua wajah Naura, semakin membuat Naura tak bisa berkutik dan memanas wajahnya. "Jangan blushing gitu dong sayang,"

Damn! Jantung Naura seperti berhenti berdetak saat ini, lidahnya terasa kelu, badannya terasa kaku, seluruh tubuhnya panas dingin rasanya.

Devano tertawa puas kala melihat perubahan Naura yang tak berkutik lantaran panggilan 'sayang' yang ia lontarkan. Devano masih menangkup kedua wajah Naura, ia menatap Naura dengan intens. Naura yang semakin gugup kala menatap Devano memilih untuk memejamkan matanya dan mencoba mengatur jantungnya, ia tak ingin terlihat begitu salah tingkah.

"Kok diem sayang?" lagi-lagi Devano melontarkan panggilan itu lagi, membuat Naura rasanya ingin menenggelamkan wajahnya jika bisa.

Devano tertawa puas melihat reaksi Naura. Ia semakin memiliki keinginan untuk selalu menggoda gadis di hadapannya, respon yang diberikan Naura selalu berhasil membuat Devano merasa semakin penasaran dengan gadis itu.

"Ngomong dong sayang, jangan diem aja. Parah ya, masa gue dikacangin sih?" Devano lagi-lagi menggoda Naura.

Namun, respon yang kali ini Naura berikan justru berbeda dari yang awal. Kalian mau tau bagaimana respon Naura saat ini?

Mata Naura yang masih terpejam, kini mulai menitihkan air mata. Sontak membuat Devano langsung kaget dan merasa bingung ada apa dengan Naura? Mengapa ia menangis? Apa ia sudah keterlaluan menggoda Naura?

"Nau? Kok loe nangis? Maaf Nau, gue cuman bercanda. Jangan nangis Nau," Devano menghapus air mata Naura yang menetes menggunakan kedua ibu jari miliknya.

"Apa? Bercanda? Bercanda kaya gitu? Ini aku yang kebaperan atau gimana sih? Dikira kayak gitu lucu? Kenapa kak Dev tega sih bercanda kayak gitu, seolah aku ini cewe apaan yang bisa dipanggil dengan sebutan 'sayang' seenaknya aja. Kenapa sih dia tega?" batin Naura yang menahan tangis.

"Nau? Loe kenapa?" Devano panik.  Dada Naura naik turun karena menahan emosi, ditambah dengan isak tangis yang masih berusaha ditahan oleh Naura.

"Nau? Jawab Nau! Jangan bikin gue panik Nau," Devano mulai kalap kala melihat tingkah Naura yang tangisnya semakin lama semakin pecah.

Naura mencoba mengatur nafasnya, dan berusaha memulai berbicara. "T-tadi, kak Dev b-bilang -----"

"Nau, jangan paksa ngomong kalau belum bisa." jelas Devano memotong ucapan Naura yang terputus-putus lantaran isak tangisnya.

Devano membawa Naura ke dalam dekapannya, namun dengan cepat Naura memberontak dan semakin membuat Devano bingung.

"Loe kenapa sih Nau?" tanya Devano yang kini sudah melepas pelukannya, ia hanya menggenggam kedua tangan Naura.

Naura mencoba menenangkan dirinya, ia memejamkan matanya dan berusaha mengontrol emosinya agar tangisnya tak semakin pecah. Devano yang melihat hal itu membiarkan Naura untuk menenangkan diri, ia hanya terus menggenggam kedua lengan Naura erat seolah memberikan kekuatan untuknya.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang