67 ~ Penghancur?

677 50 60
                                    

"Berhenti nyalahin oranglain, belajar intropeksi diri sendiri daripada loe jadi kayak orang bego yang nyalahin orang lain seenak jidat, padahal salahnya ada di diri loe sendiri."
~vch~
.
.
.
.
Oh iya, aku ada buat trailer singkat gitu, cuplikan buat part 67 ini.. kalian bisa cek di acc ig aku @/bunnyedits_nanora
.
.
.
Nanti jam 8 sama besok malem, aku juga bakal ngepost lagi trailer buat part 68 sama 69, silahkan cek di acc aku yaw buat yang penasaran sama trailernya...

🎶🎶🎶

"N-nawwa jahat... N-nawwa yang bikin Rasya meninggal... N-nawa egois... N-nawwa juga yang bikin Anneth marah... N-nawwa penghancur..." isak seorang gadis yang kini tengah meracau dalam tidurnya.

Dari kejauhan, tampak seorang pria bertubuh jangkung yang kini tengah terlelap, dengan posisi tubuh yang menyandar pada sofa empuk di ruangan tersebut dan kaki yang memang di luruskan lantaran sofa yang memanjang, tampak tak terusik sama sekali dengan lirihan sang gadis.

"N-Nawwa... J-jahat.... N-Nawwa yang bikin Rasya pergi.... N-Nawwa egois.... N-Nawwa yang bikin semua berantem... P-pergi.... T-tinggalin Nawwa..." lagi dan lagi, gadis yang tengah berlabuh dalam alam mimpi nya kembali terisak dan mengulang kalimat yang sama.

"PERGI TINGGALIN NAWWA!! N-NAWWA JAHATT! NAWWA EGOIS! NAWWA PENGHANCUR! JAUH-JAUH DARI NAWWA!!" teriak gadis itu histeris, memberontak dalam tidurnya.

Devano yang tengah mengelilingi alam mimpi, tersontak kaget dan langsung tertarik dalam dunia nyata. Tatapan nya berubah sendu kala melihat kekasihnya kembali meracau dalam alam mimpi. Entah apa yang tengah terputar dalam mimpi kekasihnya, yang jelas ia kembali histeris dalam keadaan tak sadar.

Tanpa membuat waktu, Devano segera mendekati kasur rumah sakit dan terduduk di sebelah gadisnya, mengelus pelan puncak kepala gadisnya dan berharap mampu menenangkannya.

"PERGI!! TINGGALIN NAWWA!! NAWWA JAHAT!! NAWWA EGOIS!! NAWWA BIKIN SEMUA ORANG PERGI!! NAWWA MUNAFIK!! NAWWA PENGHANCUR TEAM!! NAWWA JAHAT SAMA RASYA!! NAWWA JUGA JAHAT SAMA ANNETH!! TIGGALIN NAWWA!!"

Melihat kekasihnya yang tak bisa tenang, membuat Devano segera memeluk tubuh mungil kekasih dari samping, mendekati kepalanya dan membisikan sesuatu pada telinga kekasihnya.

"Hey, kamu ngga egois, sayang. Kamu baik, kamu ngga jahat. Kamu ngga munafik, kamu tulus. Semua yang udah terjadi, bukan kesalahan kamu. Kamu motivasi semua orang, kamu inspirasi anak-anak, kamu penyemangat aku dan keluarga kamu, kamu hebat. Kamu Nawwa yang kuat, Nawwa yang pantang menyerah dan selalu punya pemikiran jauh ke depan. Tenang, sayang. Semua bukan salah kamu, semua udah di atur. Tenang ya, bee." bisik Devano lembut.

Tangan kirinya terulur mengelus pelan pipi gembul kekasihnya, meluluhkan dan meredam emosi kekasihnya dalam alam mimpi.

Naura tak lagi histeris, kini tersisa isakan dan kalimat lirih yang terus terucap dari bibir mungilnya yang selalu menyalahkan dirinya. Devano yang tak tega, memilih untuk menempelkan keningnya pada kening kekasihnya, berharap cara ini lebih ampuh untuk menenangkan gadisnya.

Tangan kanan nya terulur untuk mengelus pelan puncak kepala kekasihnya, sedangkan tangan kirinya melingkar pada pinggang sang gadis.

"Tenang ya, bee. Semua bukan salah kamu, ngga ada yang nyalahin kamu. Kamu orang baik, kamu motivasi kita semua, kamu hebat. Jangan nyalahin diri kamu, semua yang terjadi udah di atur." ucap Devano dengan kening yang saling menempel pada kekasihnya.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang