20 ~ Flashback DevNau

720 35 29
                                    

Aku tak pernah menyangka, jika kita akan ditakdirkan bertemu kembali setelah awal pertemuan kita beberapa tahun silam.
~vch~

🎶🎶🎶🎶

"Karena loe itu spesial," ucap Devano persis di depan wajah Naura, yang jaraknya hanya 1 jengkal dari wajah Naura.

Seketika Naura seolah kehabisan nafas, ia tak bisa bernafas normal. Wajahnya langsung memerah seperti telah berjemur di bawah paparan sinar matahari cukup lama.

Devano terkekeh dan memundurkan wajahnya. "Cie ngeblush,"

Naura reflek menutupi wajahnya dan duduk membelakangi Devano. Devano terkekeh melihat tingkah Naura kala salah tingkah seperti itu.

"Gue cetak ya?" Devano mengotak-atik kameranya, ia berniat mengedit terlebih dahulu foto tersebut sebelum akhirnya dicetak.

"Terserah," jawab Naura yang masih duduk membelakangi Devano.

"Loe mau bawa pulang ngga?" Devano kembali bertanya sembari memasukan beberapa kertas polaroid ke dalam kamera tersebut.

"Ngga usah, minta mentahnya aja."

"Maksudnya?" Devano sedang tak konek dengan ucapan Naura.

"Aku minta foto asli yang di kameranya aja." Devano hanya mengangguk dan mulai mencetak foto tersebut.

5 menit Devano mencetak foto dan mengibas-ngibaskan lembar foto tersebut agar keluar gambar.

"Liat sini Nau, udah jadi nih." Devano menepuk-nepuk pundak Naura, membuat Naura reflek berbalik badan dan melihat sebuah foto hitam putih yang di pegang Devano.

"Kok diganti warnanya?" tanya Naura yang merasa bingung lantaran foto tersebut aslinya bukanlah hitam putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok diganti warnanya?" tanya Naura yang merasa bingung lantaran foto tersebut aslinya bukanlah hitam putih.

"Lebih bagus aja keliatannya,"

"Perasaan foto kak Dev sama kak Steffi ngga ada yang hitam putih tuh pas foto berdua." entah mengapa Naura sering sekali membandingkan dirinya dengan Steffi.

"Beda Nau,"

"Beda gimana? Malah harusnya foto kakak sama kak Steffi kali yang hitam putih, kan kalian udah kenal lama."

"Cerewet banget sih." Devano mencubit kedua pipi Naura, membuat  wajah Naura langsung memanas kembali.

"Nyebelin ih," Naura langsung memegang kedua pipinya untuk menutupi wajahnya yang mulai merona itu.

Devano terkekeh melihat tingkah Naura, sebelum akhirnya ia bergegas menuju sebuah dinding tempelan polaroid yang benar-benar masih kosong.

"Kok dipisah?" Naura kembali penasaran, ia tak mengerti dengan perilaku Devano yang terbilang random seperti saat ini.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang