25 ~ Salah Paham (1)

634 36 25
                                    

Aku tak pernah menyangka jika dirimu akan melayangkan kata-kata yang begitu menyakitkan, tanpa ku tahu apa alasanmu dan kesalahanku yang sebenarnya!
~vch~

🎶🎶🎶🎶

Devano berjalan menyusuri seluruh lorong lantai satu, namun hasilnya nihil. Ia mengacak rambutnya terlihat frustasi, kemana Naura berada? Di sekolah yang sangatlah luas dan besar seperti ini, akan sulit menemukan Naura jika hanya mencari seorang diri.

Devano memutuskan untuk menghubungi Naura, namun hasilnya pun nihil. Naura sama sekali tak menjawab panggilan telefon dari Devano.

Di taman, Naura tengah terusik akibat ulah Devano yang berkali-kali menghubungi dirinya. Bahkan, Devano tak segan-segan ngespam Naura hanya untuk menanyakan keberadaan dirinya.

Naura yang geram akan tingkah Devano, memutuskan untuk menjawabnya agar Devano tak lagi mengusik dirinya.

devdanendra
Nau
Nau
Helloooooo
Nauraaaa
Adyla Rafa Naura Ayu
Tararara Rafa!
Oit!
Oit!
Astaga, bales Nau
Loe dimana si?
Oit
P
P
P

aku_naura
Penuh warna warni dan harum bunga
Brisik lagi = block
Spam = block
(Read)

Naura kini mampu bernafas lega lantaran tak ada lagi yang menganggu dirinya.

Di lain tempat, Devano tengah kembali berfikir keras tentang keberadaan Naura. Pasalnya, ia tak lagi bertanya ataupun ngespam Naura setelah mendapat jawaban yang sedikit mengancam.

"Dasar cewek, dikit-dikit mainnya block." Devano mengusap kasar wajahnya.

Ia berusaha berpikir keras dimana sebenarnya Naura, mengapa tidak langsung memberi tahu aja langsung dimana dia? Mengapa harus menggunakan kode-kode segala?

🎵🎵🎵

"Disini rupanya," ucap seorang pria yang mungkin tidaklah asing untuk Naura.

Naura tak merespon lantaran sebuah earphone yang masih menyambung pada telinganya.

Pria tersebut duduk di samping Naura, lalu mencabut earphone sebelah kanan milik Naura.

"Eh?" Naura tersontak kaget.

"Sorry gue cabut. Abisnya loe ngga denger gue, yaudah gue cabut."

"Ehm, ngga papa kok kak. Kak Aldi udah lama disini?" Yap, orang tersebut adalah Aldi.

"Barusan," ucap Aldi.

Naura hanya ber-oh ria. Entah mengapa ia merasa canggung jika berdua hanya dengan Aldi, mungkin karena dia yang belum terlalu dekat dengan Aldi.

"Nau, sorry ya atas kejadian di ruang makan tadi. Sorry kalau bikin loe ngga nyaman." Aldi memegang tangan Naura.

"Ngga papa. Cuman ya aku kesel aja sih, kenapa aku harus disangkut pautin ke dalam hubungan kak Dev sama kak Steffi? Padahal aku udah anggep kak Dev mungkin kakak aku sendiri karena dia juga anggep aku adik duluan." jelas Naura yang berniat mencurahkan isi hatinya.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang