37 ~ Kecewa? (1)

569 40 28
                                    

Setelah diskusi mereka selesai, mereka melakukan aktivitasnya masing-masing. Yap, hal itu lantaran Devano yang menyuruh mereka free, lantaran mulai besok mereka akan terfokus untuk latihan.

Devano tengah fokus memainkan piano di belakang, mencoba chord dari lagu yang nantinya akan mereka gunakan untuk mengiringi lagu cover nantinya. Tak hanya Devano, Aldi bersama dengan Toran dan Fatih pun melakukan hal yang sama, mereka memilih untuk mencoba chord dari lagu 'Aku Indonesia'.

Berbeda dengan pria yang tengah terfokus mencoba chord lagu tersebut, Nashwa dan Anneth kini tengah terfokus mendengarkan lagu dengan earphone masing-masing. Sedangkan Naura, ia kembali terfokus dan masuk ke dalam dunia imajinasi buku bacaan nya.

"Neth, ini bagian lu aja mau ngga?" tanya Nashwa yang mulai jengah dan sulit mengikuti nada di beberapa bagian.

"Hm, Naura aja gimana?" usul Anneth.

Nashwa dan Anneth langsung menengok ke arah Naura, yang kini benar-benar hanyut dalam dunia imajinasi dan bacaannya. Mereka berdua saling tatap menatap.

"Nanti aja deh," ucap Anneth yang paham, jika Naura sulit diajak bicara kala sedang fokus pada buku bacaan.

Nashwa hanya menganguk, ia kemudian memutuskan untuk kembali mendalami lagu yang nantinya akan dipakai untuk cover pertama mereka. 

Sekitar hampir dua jam mereka melakukan aktivitas masing-masing, kini bel pulang telah berbunyi. Mereka memutuskan untuk kembali ke tempat semula, membereskan barang-barang mereka dan bersiap pulang, kecuali Naura. Naura masih terduduk sempurna sembari membaca buku novelnya, dan tak terganggu atau bahkan terusik oleh dunia sekitarnya.

Devano yang melihat Naura terlalu hanyut, memutuskan untuk langsung mengambil buku Naura. Hal itu sukses membuat Naura kesal dan melotot, menatap tajam ke arah Devano.

"Udah pulang." Devano menutup buku tersebut, kemudian menaruh di hadapan Naura.

"Kak Dev! Itu bukunya belum aku tandain baca sampai mana," oceh Naura, membuat Devano hanya terkekeh dan enggan untuk merespon.

Naura memutuskan untuk memberesi barang-barangnya, tak lupa ia mencabut ponsel miliknya yang tengah ia cas sedari tadi.

"Nih kak, makasih." Naura menyerahkan kabel cas-an milik Devano, yang langsung diambil oleh Devano dan hanya dibalas oleh gumaman.

"Kita mau keluar sekarang?" tanya Anneth yang langsung membuat anggota lain menoleh.

"Pasti di serbu," celetuk Nashwa.

"Bisa kok, jalan pinggir-pinggir aja. Tunggu lobby khusus," jawab Devano santai, yang langsung membuat yang lain melongo tak percaya.

"Loe gila?" Aldi tak percaya jika Devano seolah meremehkan keselamatan mereka, padahal Devano saja sudah terluka lantaran ulah adik kelasnya yang rusuh.

Devano hanya menggeleng, ia terfokus untuk kembali beberes dan tak menghiraukan pertanyaan Aldi ataupun adik kelasnya yang lain.

"Jadi, abis ini kita tetep keluar?" tanya Fatih yang tak paham, keputusan apa yang telah dibuat.

"Iya, baris aja. Pasti aman," ucap Devano seolah menyepelekan.

"Jadi, kita keluar sekarang?" tanya Naura polos, seolah mengiyakan maksud ucapan Devano.

"Udah pada siap?" tanya Devano.

"Siap semua udah, tapi siap diserbu belum." jawab Anneth yang langsung terkekeh.

"Dih dodol! Gue juga sih," Nashwa menoyor kepala Anneth, sebelum akhirnya terkekeh.

"Mau keluar sekarang? Serius kak ini?" tanya Toran yang sudah merasa takut sekaligus kepusingan.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang