55 ~ Toxic or Healty Relationship?

772 52 51
                                    

Tanpa sadar, kita bisa aja terlibat ke dalam toxic relationship yang akan saling merugikan satu sama lain, menghancurkan satu sama lain dan mengukir sebuah kenangan buruk.
~vch~

🎶🎶🎶🎶

Seperti yang direncanakan tadi malam, kini Naura dan kedua sahabatnya tengah bersiap lantaran ingin menikmati udara pagi. Naura yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian mandi miliknya, segera menuju lemari pakaiannya untuk mencari baju yang menurutnya nyaman dikenakan untuk jalan pagi.

"Eh, Neth, gue duluan ya yang pakai kamar mandi nya?" tanya Nashwa sembari berdiri di depan pintu kamar mandi, membuat Naura dengan cepat berlari kecil dan menghampirinya.

"Uwaaa, tunggu! Aku pengen ganti baju bentar, ngga papa kan?" tanya Naura dengan cengiran khasnya, berdiri sempurna di sebelah Nashwa.

Nashwa menghela nafasnya, sebelum akhirnya mengangguk pasrah dan kembali ke atas kasur kesayangan milik Naura untuk menunggu sejenak.

"Makasih, sayang Uwaa!" teriak Naura yang kini langsung memasuki kamar mandi dan berganti pakaian dengan baju yang sudah ia pilih.

Sekitar hampir tiga menit berkutat dalam kamar mandi, kini Naura keluar dengan pakaian yang lebih rapi dan terlihat begitu santai pagi ini. "Udah tuh, siapa duluan yang mau pakai kamar mandinya?"

Tanpa berbasa-basi, Nashwa segera menahan lengan Anneth sebelum akhirnya berlari menuju kamar mandi. Naura yang masih berdiri di depan kamar mandi, hanya mampu tertawa lantaran aksi konyol dari Nashwa yang entah maksudnya apa.

"Apasih Wa? Ngga jelas banget," kesal Anneth yang sebenernya masih mengantuk, sekaligus heran dengan tingkah Nashwa yang menurutnya tidak jelas.

Nashwa tak merespon, begitupun dengan Naura yang hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya yang terkadang suka begitu random kelakuannya. Berbeda dengan Nashwa yang tengah membersihkan diri, Naura sedang terduduk di depan meja rias miliknya untuk merapihkan rambutnya dan memberikan sedikit polesan natural pada wajahnya agar tidak terlalu pucat. Sedangkan Anneth, ia kembali menyandarkan tubuhnya pada kepala kasur milik Naura dan memejamkan kedua matanya lantaran matanya yang terasa berat. Tak usah heran jika melihat Anneth yang begitu mengantuk, pasalnya semalam Anneth tidur lebih larut lantaran memilih bercanda ria melalui chatting, entahlah dengan siapa.

Sekitar 5 menit menata rambutnya, Naura memutuskan untuk membuatkan sarapan untuk kedua sahabatnya sekaligus kedua pria yang mungkin masih berada dalam alam mimpi, siapa lagi kalau bukan Bevan dan Devano. Nashwa yang baru saja keluar dari kamar mandi, segera melenggang menuju ranjang dan menarik kedua tangan Anneth secara tiba-tiba.

"Woi! Jangan tidur lagi, mandi deh sana!"

"Bawel," ucap Anneth yang segera berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontainya, membuat Nashwa dan Naura hanya menggelengkan kepalanya.

"Chat-an sama siapa sih dia semalem?" tanya Nashwa pada Naura, membuat Naura yang tak tau hanya mengangkat kedua tangannya.

"Eh, aku siapin sarapan dulu ya." Naura mengambil ponsel miliknya yang sedang ia cas, kemudian melenggang pergi.

"Nau, ajak kak Devano sama adek loe aja. Kita jalan jam enam, bahaya nanti!" teriak Nashwa kala Naura baru saja ingin menutup pintu, membuat Naura hanya mengangguk.

Ia sendiri tak yakin jika kedua pria sudah bangun, pasalnya saat ini masih menunjukan pukul 05.03 pagi. Naura memutuskan untuk menyiapkan sarapan terlebih dahulu ketimbang membangunkan kedua pria tersebut, yang entah apa kabarnya. Ia yakin, pria tak akan lama dalam bersiap, sehingga ia memutuskan untuk membangunkan kedua pria kesayangannya kala sarapan sudah siap.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang