13 ~ Lebih Dekat (1)

853 32 32
                                    

Seketika diriku membisu terdiam seribu bahasa lantaran tak mampu menjelaskan indahnya ciptaan Tuhan yang saat ini berada di hadapanku.
~vch~

🎶🎶🎶🎶

"Iyatuh kak, kalau Naura baper gimana dong?" Fatih kembali bertanya seakan meminta jawab dari Devano.

"Gue pacarin." jawab Devano dengan santainya.

Seketika seisi ruangan langsung hening kala mendengar jawaban Devano. Naura yang mendengar jawaban Devano langsung menjadi semakin salah tingkah, membuatnya hanya terdiam dan merasa malu.

"Bercanda elah! Serius-serius amat dah," Devano yang paham dirinya telah salah bicara langsung berusaha mencairkan suasana kembali.

"Oh bercanda. Kalau serius ngga apa juga kok, yakan Nau?" Nashwa menyenggol lengan Naura sebelum akhirnya ia tertawa melihat tingkah Naura yang begitu mudah salah tingkah.

"Nashwa!" Naura menekankan panggilannya, membuat seisi ruangan langsung tertawa melihat Naura yang melotot dengan wajah semerah tomatnya itu.

"BAHAHAHAHAHAHAH! NAURA, YAAMPUN. MUKA LOE MERAH BANGET! HAHAHAHAH!" Anneth tertawa bahagia sembari memukul-mukul Fatih yang berada persis di sampingnya.

Seisi ruangan kini tak lagi tertawa, mereka terfokus memperhatikan Anneth yang tertawa sembari memukul-mukul Fatih.

Anneth yang merasa sedang dipandang oleh banyak mata, langsung berhenti tertawa. "Kok pada liatin gue?"

"Ya siapa suruh ketawa kayak orang tidak waras!" Toran langsung to the point, membuat yang lain berusaha untuk menahan tawa.

"Udah mana ketawanya bar-bar banget, mukulin orang lagi. Sakit tau!" Fatih mengoceh dengan nadanya yang terlihat kesal, membuat kini tawa seisi ruangan tak lagi dapat ditahan.

"Ya maaf," ucap Anneth yang hanya membuat Fatih menyengir terpaksa.

"Eh kak, kita bakal disini terus?" tanya Nashwa yang kini membuat seisi ruangan langsung hening.

Devano dan Aldi yang mendengar pertanyaan Nashwa langsung saling tatap menatap kemudian membuang mukanya masing-masing.

"Gue bakal ngomong ke Ms Jeni, biar mereka dikasih arahan." jelas Devano yang kemudian segera bangkit berdiri, namun tangannya ditahan oleh Aldi.

"Oi! Mau kemana?" Devano menepis tangan Aldi, membuat Aldi hanya menyengir memamerkan gigi-gigi putihnya.

"Ke ruangan Ms Jeni." Devano kini telah berdiri sempurna dan mulai berjalan menuju arah pintu.

Aldi dengan cepat segera menarik kaki Devano, membuat Devano langsung terjatuh.

"ANJIR! SAKIT BODOH!" teriak Devano dengan posisi menahan badannya, membuat yang lain tertawa.

"Pfftt. Ngakak anjay!" Aldi berusaha menahan tawanya, ia tahu jika ia tertawa Devano akan menghabisinya setelah ini.

"Cup-cup. Kasian kak Dev kita, jalan yang bener dong kak." Nashwa memukul-mukul puncak kepala Devano, membuat yang lain semakin geli melihatnya.

Devano mengubah posisi yang tadinya seperti posisi tengkurang, menjadi terduduk di tengah-tengah lingkaran. (Kalian bayangin aja ndiri deh, author bingung jelasin jatoh nya sm bangunnya gmn :v)

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang