31 ~ Kakak,Adik

675 28 35
                                    

Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan apa yang sudah Tuhan rencanakan untuk kita. Jangan terlalu memikirkan tentang apa yang akan terjadi nantinya, kita hanya perlu menjalani dan melewati semuanya dengan baik.

🎶🎶🎶🎶

Devano menghela nafas beratnya, "Nau, gue minta maaf kalau emang bercandaan gue tadi kelewatan. Gue sama sekali ngga pernah manggil cewe dengan sebutan 'sayang', dan mungkin emang gue sempet kelepasan tadi. Tapi asal loe tau, loe cewe pertama yang gue bercandain kayak gitu. Gue juga ngga tau kenapa rasanya gue selalu pengen godain loe, gue pengen bercandain loe, gue ngerasa respon loe menarik untuk gue. Terus asal loe juga tau Nau, gue ngga pernah deket sama cewe-cewe kayak apa yang mungkin loe pikirin.  Satu-satunya cewe yang selama ini deket sama gue cuman Steffi, ngga ada yang lain. Sekali lagi gue minta maaf kalau udah bikin loe ngearasa gampangan, gue sama sekali ngga mikir kalau loe kayak gitu." jelas Devano panjang lebar kepada Naura.

Naura tak tau harus merespon apa.  Cairan bening masih menggenang di pelupuk matanya, sebelum akhirnya secara perlahan menetes begitu saja. Devano langsung mengelap air mata yang selalu lolos begitu saja, ia tak tega dan merasa sudah begitu keterlaluan pada Naura.

"Jangan nangis Nau, maafin gue." Devano merasa begitu bersalah lantaran Naura yang terdiam.

"Aku cuman takut nantinya aku baper dan ujung-ujungnya harus ngerasain apa yang belum siap aku rasain. Aku ngga mau baper cuman karena kak Dev yang terus-terusan godain aku." Naura akhirnya angkat bicara, air matanya semakin mengalir lebih cepat daripada sebelumnya.

Devano membawa Naura ke dalam dekapannya, Naura sama sekali tak memberontak lantaran ia kembali menumpahkan tangisnya dalam dekapan Devano.

"Gue bakal tanggung jawab kalau loe baper." jawah Devano dengan enteng.

Naura mencoba keluar dari dekapan Devano, wajahnya telah basah oleh genangan air mata yang mengalir begitu saja. Ia menatap Devano sendu, ia tak mengerti apa maksud Devano saat ini.

"Kak.... Please jangan bercanda yang selalu bikin aku baper. Aku takut kalau nantinya aku atau mungkin kak Dev sendiri muncul perasaan. Aku ngga mau ngancurin apa yang ada, aku ngga mau ngalamin hal itu lagi kak. Aku ngga mau ngerasain sakit itu lagi, aku ngga mau ngerasain kehilangan lagi. Aku takut kak, aku ngga mau ------" lagi-lagi tangis Naura pecah begitu saja.

Belum selesai Naura mengucapkan kalimatnya, Devano langsung merengkuh Naura. Ia membawa kembali Naura dalam dekapannya, sesekali lengan kekarnya mengelus pelan puncak kepala Naura.

Kini Devano benar-benar tengah melihat sosok Naura yang berbeda. Naura begitu rapuh, bahkan sangat rapuh. Devano tak mengerti apa yang terjadi pada Naura, namun ia paham jika mungkin Naura pernah merasakan kehilangan yang begitu mendalam.

"Nau, denger gue ya. Kalaupun nantinya diantara kita ada perasaan, gue yakin itu pasti gue yang mulai duluan dan perasaan itu ngga akan ngehancurin semuanya." jelas Devano menenangkan Naura yang masih berada di dalam dekapannya.

"Gue janji Nau, ngga akan ninggalin loe. Gue anggep loe sebagai adik gue, dan loe pun bisa anggep gue kakak. Seorang kakak ngga bakal ninggalin adeknya, jadi loe ngga usah takut kehilangan gue atau orang-orang yang sekarang ada di sekitar loe. Kita semua sayang Nau sama loe, anak tim juga pasti udah langsung anggep loe keluarga. Kita satu tim, yang dimana semua dianggap kayak keluarga." lanjut Devano yang membuat tangis Naura semakin mereda.

Sekitar 5 menit Naura berada dalam dekapan Devano untuk menumpahkan seluruh tangisnya, kini isak tangisnya pun sudah benar-benar tak terdengar lagi. Naura yang benar-benar merasa sudah tenang langsung keluar dari dekapan Devano, begitupun dengan Devano yang melepaskan pelukannya.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang