56 ~ Sensi Amat!

934 52 68
                                    

Aku telah membuat janji pada diriku sendiri kala aku memilihmu. Aku akan selalu menerima seluruh sifat dan kebiasaanmu, berusaha mengubah seluruh kejelekan mu tanpa menyudutkan mu dan menutupi seluruh kekurangan mu dengan kelebihan yang aku punya saat ini.
~vch~

🎶🎶🎶

Di kediaman Naura, tersisa Bevan bersama dengan kedua sahabat sang kakak, siapa lagi kalau bukan Nashwa dan Anneth. Mereka baru saja menyelesaikan sarapan mereka, duduk di teras belakan rumah milik Naura yang menyuguhkan pemandangan dengan kolam ikan yang cukup besar. Sedangkan Bevan, ia tengah menunggu di ruang keluarga sembari memainkan ponsel miliknya, berniat menunggu Nashwa dan Anneth yang katanya ingin segera jalan kala mereka merasa makanan yang baru saja mereka konsumsi telah berproses di dalam perut mereka.

"Eh, jalan sekarang yuk. Bevan, ayok susul kakak loe." ajak Nashwa yang kini berdiri di belakang sofa, tempat Bevan tengah duduk saat ini.

Bevan hanya mengangguk, membiarkan keduanya jalan lebih dahulu. Tak lupa ia pamit kepada sang bibi dan menitipkan rumah, sebelum akhirnya menyusul Nashwa dan Anneth yang kini sudah berjalan lebih dahulu.

Tring!

sebuah notifikas baru saja masuk ke dalam ponsel Bevan, membuat Bevan menghentikan langkahnya sesaat dan menatap punggung kedua sahabat kakaknya yang kini tengah bercanda ria. "Kak, tunggu bentar!" teriak Bevan yang langsung menghentikan langkah dua gadis tersebut.

"Kenapa Bev?" tanya Anneth yang kini menarik lengan Nashwa untuk ikut menghampiri Bevan.

"Ini kak Devano ngechat,"

"Apa katanya?" tanya Anneth penasaran.

Bevan hanya menaikan kedua pundaknya, membuka layar ponsel miliknya dan langsung mengerutkan keningnya kala membaca isi pesan yang dikirim oleh Devano.

"Kenapa?" tanya Nashwa yang sadar akan raut wajah Bevan yang penuh tanya.

Bevan tak menjawab, ia hanya menyodorkan ponsel miliknya seraya menyuruh Anneth dan Nashwa untuk membacanya sendiri. Anneth dan Nashwa tak kalah bingung dengan Bevan, mereka saling mereka tatapan satu sama lain, sebelum akhirnya berhasil menyimpulkan maksud pesan Devano.

"Jadinya batal nih?" tanya Anneth memastikan kepada dua manusia dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadinya batal nih?" tanya Anneth memastikan kepada dua manusia dihadapannya.

"Serah," jawab Bevan seolah tak peduli. Tak usah heran dengan sikap dingin Bevan, memang itu sudah bawaan jika dia adalah tipikal anak yang dingin kepada para kaum hawa, kecuali terhadap keluarga terdekatnya.

"Jalan ke arah lain aja, tapi mager." cengir Nashwa tanpa dosa, membuat Anneth menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang begitu labil. 

"Buruan, pengen balik nih kalau ngga jadi." kesal Bevan yang tak suka menunggu lama, membuat Nashwa dan Anneth saling melempar pandangan. 

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang