"Gue bukan orang yang suka ingkar janji, gue orang yang konsisten karena gua akan nepatin apa yang udah gue janjiin dan gue omongin."
🎶🎶🎶🎶
"Gue boleh ngga mulai sekarang selalu jagain loe, nemenin loe, ngisi hari-hari loe nantinya? Gue janji Nau, ngga akan ninggalin loe dan selalu ada di samping loe setiap saat. Boleh kan?" tanya Devano yang kini menggenggam erat kedua tangan mungil Naura, seolah memohon dan meyakinkan Naura tentang apa yang ia ucapkan.
Naura meneguk salivanya, ia terkejut dengan penuturan Devano. Pikiran dan perasaannya kembali berkecamuk, dilema tengah melandanya. Jujur saja, ia senang bila Devano mengatakan hal itu, namun di satu sisi ia tak ingin menjadi perebut pacar orang dan menghancurkan hubungan dua sejoli.
"Maaf kak, aku rasa dengan kak Dev mau bantu aku bangkit aja udah cukup. Kak Dev ngga harus selalu di samping aku." Naura menarik kedua tangannya dari genggaman Devano. Entah kenapa hati Naura mencelos begitu saja terasa sakit sekaligus berat untuk mengatakan hal tersebut.
"Kenapa? Loe takut gue cuman ngomong doang? Gue konsisten Nau, gue bukan tipe orang yang cuman ngomong doang tapi udahannya ngga nepatin. Gue bakal nepatin apa yang udah gue janjiin dan apa yang udah gue ngomongin. Please Nau, ijinin gue ya buat jagain loe dan nemenin loe?" Devano kembali meraih kedua tangan Naura, membuat Naura memberontak kecil.
"Bukan karena itu kak. Aku percaya kok kalau kak Dev ngga akan ngelanggar janji, tapi aku punya alasan lain kak." jawab Naura yang kini tertunduk, tak mampu menatap kedua manik mata Devano yang berusaha meluluhkan dirinya.
"Apa? Alasan apa? Kalau alasan loe sampai ngga jelas, gue anggep loe izinin gue!" ancam Devano yang langsung membuat Naura menaikan kepalanya, membulatkan matanya tak percaya.
"Ngga usah melotot gitu deh. Alasan apaan?" tanya Devano mengusap pelan wajah Naura menggunakan tangan kanannya, kemudian kembali menggenggam tangan kiri Naura.
Naura tersontak kaget dengan aksi Devano yang tiba-tiba mengusap pelan wajahnya, seketika debaran jantungnya berpacu begitu cepat.
"Ya, ada lah pokoknya. Ngga usah kepo," jawab Naura yang langsung menatap ke arah lain, ia berusaha menetralkan jantungnya dan mengontrol raut wajahnya agar tak mengeluarkan semburat merah pada kedua pipi chubby miliknya.
"Okey, gue anggep loe ----"
"Aku ngga mau jadi pengganggu hubungan orang," ucap Naura dengan cepat, memotong ucapan Devano lantaran ia sudah menebak apa yang akan dikatakan oleh Devano.
Devano menaikan sebelah alisnya, "Pengganggu hubungan orang? Maksudnya?" ia heran sekaligus tak mengerti maksud ucapan Naura.
Naura menghela nafas, "Iya. Aku ngga mau ada diantara hubungan kak Dev sama kak Steff, aku juga ngga mau disangka ngerusak hubungan kalian. Aku ngga mau orang-orang ngira kalau aku mau ngerebut kakak dari kak Steffie." jelas Naura, mengeluarkan seluruh keresahannya yang semakin menambah kebingungan pada Devano.
"Loe ngira gue pacaran sama Steffi?" tanya Devano santai, membuat Naura mengangguk pelan dan langsung menundukan kepalanya.
Devano tersenyum kecil, merasa apa yang dikatakan oleh Anneth benar. "Terus, loe kecewa sama gue?"
Naura menggeleng, berbohong pada perasaannya yang entah sejak kapan merasa sedikit kecewa.
"Really?" tanya Devano yang terus memancing. Naura hanya mengangguk sebagai tanda jawaban atas pertanyaan Devano, membuat Devano semakin yakin jika ada rasa kecewa dalam diri Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sound Of Love [COMPLETED]
RomanceBagi Naura, musik adalah segalanya membuat dirinya menjadi fokus untuk menggeluti seni musik. Harapan terbesarnya adalah masuk ke Sound Of Music School, sekolah musik favorite di Jakarta. Dengan jerih payahnya, Naura berhasil mendapatkan beasiswa da...