DELAPAN

8K 686 33
                                    

BENCANA!
***

Lintang memeluk lengan kanan Hanabi saat mereka sampai di mall. Laki laki itu benar benar waspada pada manusia yang berjenis betina sekarang. Dalam hidupnya, hanya Hanabi dan Bintang yang membuatnya merasa tidak risih.

"Mah, pulang aja yuk." rengek Lintang, dia yakin sebentar lagi ada yang akan mencubit pipinya karena merasa gemas.

"Kita udah sampe, Lintang. Ngga mungkin balik lagi." Hanabi melihat Lintang. "Lagian, kamu ngga mau beli hadiah buat Papa?"

Lintang menatap Mama nya. Dia menggeleng. "Lintang udah punya."

Hanabi mengernyit. "Apa?"

"Cinta." jawab Lintang singkat, dia masuk kedalam salah satu toko. Dia harus membeli sebuah hoodie dan topi. Bodo amat jika hoodie miliknya semakin banyak. Toh, dirinya suka memakainya.

Hanabi menggeleng, dia melihat Daffin yang tengah fokus dengan ponselnya. "Daffin, susul adik kamu itu! Mama tunggu ditoko sana!"

Daffin langsung menatap Mama nya, dia mengangguk lalu berjalan menuju toko yang tadi dimasuki oleh adiknya. Terkadang, adiknya begitu menyusahkan jika harus pergi ketempat ramai seperti ini. Laki laki yang berprofesi sebagai dokter itu mencari adiknya, padahal wajah Lintang itu sangat berbeda dari manusia manusia lain yang ada dimall ini. Tapi, kenapa Lintang susah untuk ditemukan?

"Kak Daffin!" Daffin tersentak saat ada yang menepuk pundaknya dua kali. Daffin menengok, dia bernafas lega. Hanya Lintang.

"Kenapa?" tanya Daffin, adiknya sudah memegang hoodie berwarna hitam dan sebuah topi.

"Minta uang." Lintang mengulurkan tangannya, wajahnya berubah imut.

"Ngga ada. Lagian, setiap bulan kan dikasih Papa. Kenapa masih minta?" tanya Daffin, adiknya lebih rendah darinya ternyata.

Lintang mengerucutkan bibirnya, terlihat puppy eyes diwajah Lintang. "Lintang ngga mau uangnya berkurang, jadi minta sama Kak Daffin aja. Kan Kak Daffin udah kerja, jadi uang nya banyak. Ngga kek Lintang yang cuman nunggu uang bulanan."

Daffin mendengus, dia memberikan kartu kreditnya pada Lintang. "Gaya nya ngga punya duit. Konten youtube kamu gimana? Bukannya udah dapet uang sendiri?"

Lintang terkekeh, dia memang terkadang membuat konten di youtube dan views nya memang cukup banyak membuat dia mendapatkan uang. Lintang mengambil kartu kredit milik Daffin. "Makasih kakak sayang."

Tanpa menunggu jawaban dari Daffin, Lintang berlari menuju kasih. Membayar hoodie dan topi yang tadi ia ambil. Setelah membayar, Lintang kembali ke Daffin, mengembalikkan kartu kreditnya lalu kembali berjalan cepat menuju ruang ganti.

Daffin hanya menggeleng melihat kelakuan adik satu satunya itu. Walaupun Lintang terkadang sangat manja, namun Daffin sangat menyayanginya. Betapa protektive nya Daffin terhadap Lintang. Daffin tidak mau Lintang sampai terjerumus kepergaulan bebas. Makanya, Daffin sering melihat kelakuan teman temannya.

 Makanya, Daffin sering melihat kelakuan teman temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang