13. Kecewa?

3.3K 338 49
                                    

Happy Reading

LABIRIN
13. Kecewa?

Diandra keluar dari ruangan Dokter yang memeriksa dirinya. Perempuan itu menyentuh perutnya yang masih terlihat datar, ada makhluk mungil yang harus ia jaga. Diandra menghela napas, dia menatap lantai koridor rumah sakit. Diandra lelah, tapi dia tidak ingin anak yang ia kandung berakhir begitu saja. Anaknya masih terlalu kecil untuk pergi.

"Diandra!"

Diandra menoleh saat ada yang memanggilnya, perempuan itu berdecak lalu berjalan meninggalkan laki laki yang memanggilnya. Diandra berdecak saat tangan laki laki yang berstatus sebagai Dokter itu menggapai tangannya.

"Lepas!" sinis Diandra, dia menggerakkan tangannya minta di lepaskan. "Aku bilang lepas!"

Dokter bernama Sam itu menggeleng, dia mempererat genggaman tangannya pada tangan Diandra. "Gak! Aku gak bakalan lepasin tangan kamu."

"Anda itu bukan siapa siapa saya, jadi lepaskan!" Diandra menatap Sam dengan tatapan marah.

Sam tidak peduli dengan ucapan Diandra, dia menarik tangan perempuan itu agar mengikutinya. Diandra memberontak, tapi genggaman tangan Sam terlalu erat membuat dia tidak mampu untuk melepaskan tangannya.

"Aku bilang lepas!" Diandra menghempaskan tangan Sam yang menggenggam tangannya dengan keras. Perempuan itu menatap wajah Sam dengan mata berkaca kaca. "Dengar, aku sudah tidak ada urusan lagi dengan kamu. Jadi gak usah--"

"Kenapa emang? Aku punya hak, karena anak yang kamu kandung itu adalah anakku." Sam memotong, dia menyeringai tipis. "Aku berhak tau apapun tentang kamu."

Diandra mendengus, dia menggeleng pelan. "Aku gak mau karena sampai kapanpun, aku tidak akan terikat dengan laki laki seperti kamu."

"Tetap ingin menyangkal?" tanya Sam.

"Aku akui bayi yang aku kandung adalah anak kamu, tapi sampai kapanpun aku tidak akan sudi menikah dengan kamu karena yang aku inginkan hanya Lintang." jawab Diandra, dia menyeringai. "Lintang, bukan Sam. Jadi, berhentilah mengejarku."

"Bukan kah kamu yang seharusnya berhenti mengejar Lintang?" tanya Sam, dia terkekeh kecil. Kekehan yang terdengar sangat mengejek. "Lintang gak akan pernah suka sama kamu, lebih baik kamu--"

"Gak akan! Sampai kapanpun gak akan pernah!" Diandra memotong, dia berjalan kearah pintu. "Kalau aku gak dapet Lintang, aku juga gak bakalan sama kamu. Dan juga, semua orang gak bakalan bisa dapetin Lintang, kecuali aku."

Diandra keluar dari ruanga Sam, dia menutup pintu ruangan itu dengan keras. Sam menghela napas, dia meletakkan kedua tangannya di pinggang. Sam tidak tau jalan pikirannya Diandra sama sekali. Diandra adalah pasiennya saat kejiwaan Diandra sedikit terguncang. Masalah anak, Sam tidak sengaja melakukannya karena dia tengah mabuk saat itu.

"Kenapa dia bodoh sekali?" tanya Sam pada dirinya sendiri. "Dan kenapa, aku juga bodoh bisa membuat perempuan itu hamil?"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang