10. Muak

3.5K 369 52
                                    

Happy Reading

LABIRIN
10. Muak

Lintang menatap datar wajah Diandra, teman temannya sudah izin pulang saat keluarga laki laki itu sampai di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lintang menatap datar wajah Diandra, teman temannya sudah izin pulang saat keluarga laki laki itu sampai di rumah. Bintang meringis di dalam hati, dia tau dia yang akan menang jika harus mendapatkan restu dari keluarga Lintang. Tapi, suasana tegang begini juga membuat Bintang merasa tidak enak.

"Er..semuanya, Bintang pulang--"

"Tunggu!" Lintang menahan tangan Bintang saat gadis itu akan beranjak pergi dari rumahnya. "Jangan pulang dulu."

Bintang menatap Lintang lalu beralih kearah keluarga Lintang yang hanya diam sambil memberikan senyumnya. "Gue--"

"Lintang apa apaan sih? Kenapa dia gak ngebolehin pulang, seharusnya--"

"Lo kok berisik banget sih! Astaga!" Lintang menarik tubuh Bintang agar duduk di sofa, laki laki itu menatap Diandra datar. "Bisa hentikan halu lo yang berlebihan itu? Gue muak dengernya. Ucapan lo gak ada yang masuk akal, dan gue minta sama lo, gak usah ngehasut Qilla biar gak suka sama Bintang."

"Aku--"

"Gue tau akal akalan lo, Di! Gue tau kalau lo emang lebih licik dari dulu." Lintang memotong, dia menatap wajah Diandra datar. "Mau lo sebenernya apa? Nikah sama gue? Gue yang gak mau, di luar sana banyak cowok yang mau sama lo. Lo gak bisa maksa gue biar gue bisa jadi milik lo, karena selamanya juga gue gak bakalan bisa jadi milik lo."

"Tapi aku maunya kamu!" Diandra berteriak dengan tidak tau malunya. "Aku maunya sama kamu, cuman kamu, gak mau yang lain! Aku mau kek dulu lagi."

Kening Lintang dan keluarganya minus Fara dan Bintang mengernyit dalam, ini sebenarnya Diandra yang lupa atau keluarga Lintang yang tau. Mereka tau betul bagaimana kelakuan Lintang terhadap Diandra dulu.

"Halu lo makin parah deh, Di." dengus Lintang sinis.

"Ih aku gak halu. Aku pengen sama kamu lagi, pengen buat rumah tangga sama kamu." ucap Diandra membantah.

"Nyatanya lo halu!" ucap Lintang sedikit membentak. Laki laki itu menjatuhkan tubuhnya diatas sofa sebelah Bintang. "Gue capek ngurusin lo mulu."

"Mending, aku aja yang ngurusin kamu." ujar Diandra membyat Lintang rasanya ingin memutilasinya.

"Diandra," panggilan itu berasal dari Hanabi. Diandra menengok, dia tersenyum kearah Hanabi.

"Ya Mama mertua?" tanya Diandra manis.

"Siapa yang lo sebut Mama mertua? Gak usah ngomong sesuatu yang gak mungkin akan terjadi." sinis Lintang, dia meremas bantal sofa di pangkuannya.

"Lintang." tegur Hanabi, Lintang hanya menghela napas lalu dia beralih menatap Bintang. Hanabi menggeleng sekilas. "Diandra, lebih baik kamu pulang saja."

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang