PILIHAN SULIT
***Lintang memakaikan hoodie miliknya ke tubuh Bintang. "Jangan nolak, udah malem. Dingin."
Bintang tersenyum mendengar nada khawatir Lintang. Gadis cantik itu membenarkan hoodie milik Lintang yang ada ditubuhnya. "Lo bawa motor?"
Lintang mengangguk, dia merangkul bahu Bintang lalu berjalan keluar sekolah. Ya, mereka masih berada disekolah. Setelah adegan romantis ala Lintang yang pastinya bikin Bintang tambah baper, laki laki itu menahan Bintang agar tidak langsung pulang. Mereka hanya mengobrol biasa, tidak melakukan apapun. Bermain main.
"Aku kira kan Bintang beneran pindah jadi aku gak bawa mobil. Tau gitu sih, tadi pagi aku bawa mobil." ujar Lintang sambil menatap Bintang dari samping.
Bintang menggeleng, dia memasukkan kedua tangannya ke hoodie yang dia kenakan. "Ya niat awal gue pengen war sama Diandra, tapi malah gak masuk. Lo apain dia sih?"
Laki laki yang memakai kaos berwarna putih itu tersenyum, dia membenarkan tasnya yang terasa tidak nyaman digendong. "Menurut Bintang?"
Bintang mengernyit, dia mulai berfikir. "Lo kan keturunan psikopat ya. Kalo gak siksa fisik ya batin. Lo pasti pake cara licik ya?"
Pintang tertawa mendengar ucapan Bintang. Laki laki berwajah tampan itu berdiri disebelah motornya, menatap Bintang yang berdiri didepannya. "Tau aja nih. Lumayan siksanya, psikisnya bisa terganggu."
Bintang memutar bola matanya mendengar jawaban Lintang. "Tinggal kasih tau aja apa siksaan lo. Gue udah kepo ini."
Lintang menggeleng. "Enggak. Kalo aku kasih tau, nanti Bintang ngelarang aku."
"Gitu sama gue sekarang." sinis Bintang, dia naik keatas motor Lintang saat laki laki itu menyuruhnya naik. "Gak sayang lagi ya lo sama gue?"
Lintang menggeleng. Dia mulai menjalankan motornya dengan perlahan. "Aku masih sayang Bintang kok. Bintang aja yang udah gak sayang aku."
Bintang menggeleng, dia meletakan dagunya dipundak kiri Lintang. Memperhatikan wajah tampan Lintang dari samping. "Kok lo ngomong gitu?"
Lintang melirik Bintang sebentar lalu kembali fokus kejalan. "Nyatanya Bintang gak bisa milih aku atau klien Bintang itu. Aku udah sering baperin Bintang tapi Bintang gak luluh juga."
Bintang terkekeh mendengarnya, dia mengacak rambut Lintang dengan gemas. "Pikiran dari mana itu?"
"Dari otak aku lah." balas Lintang polos. Laki laki itu mengedarkan pandangannya, jalanan cukup ramai karena mungkin ini malam minggu.
"Polos banget sih lo." cibir Bintang, gadis itu memeluk perut Lintang. "Kalo gue bilang, gue masih sayang lo gimana?"
Lintang tersenyum mendengar gumaman lirih Bintang. Laki laki berparas tampan itu mengelus punggung tangan Bintang yang melingkar diperutnya. "Bintang ngomongnya tulus gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LINTANG [END]
Teen FictionLintang, Bintang dan Labirin. Setelah tujuh tahun tidak bertemu dan tiba tiba saja kembali di pertemukan. Lalu, bagaimana kisah mereka? *** Terdapat 2 Season Lintang (S1 end) Labirin (S2 end)