DUA DELAPAN

5.2K 527 139
                                    

KESAL

Kalian ini kenapa juga pengen Diandra mati? Diandra gak punya salah loh sama kalian😹

* * *

"Loh Bintang." Devan terlihat kaget melihat klien nya. Laki laki itu menerima tawaran kerja sama dari Y's Group, dia tidak menyangka kalau CEO dari perusahaan yang semakin berkembang adalah seorang gadis berusia 16 tahun.

"Papa nya Lintang, ya?" tanya Bintang, dia tersenyum sopan. Entah keberuntungan atau kesialan bisa bertemu dengan Papa nya Lintang. Dunia itu terlalu sempit.

"Kamu masih inget ternyata." Devan terkekeh kecil begitu juga dengan Bintang yang ikut terkekeh. "Jadi, kamu CEO nya?"

Bintang menggeleng. "Gak juga sih, Om. Bintang masih nyuruh orang buat ada diperusahaan. Bintang cuman ketemu ketemu klien dan beri ide."

Devan mengangguk mengerti, laki laki berwajah imut itu menatap Bintang serius. "Bintang."

"Iya Om?" Bintang menatap Devan yang tengah menatapnya serius.

"Kamu beneran mau ninggalin Lintang?" tanya Devan, dia tidak terlalu dekat dengan Lintang. Tapi, dia tau bagaimana perasaan anaknya.

Pertanyaan ini lagi.

"Iya. Emang kenapa, Om?" tanya Bintang, gadis yang rambutnya digerai itu menatap Devan tidak mengerti.

"Ngga." Devan menggeleng. "Tapi, apa kamu yakin mau ninggalin Lintang gitu aja?"

Bintang diam, dia menatap dokumen yang ada diatas meja. Bintang tidak tau harus menjawab apa. Hatinya terus berteriak kalau dia tidak rela, tapi logika nyaa terus menyuruhnya agar meninggalkan Lintang.

"Kamu gak yakin kan?" tanya Devan membuat kepala Bintang kembali mendongak. "Lintang gak bakalan lepasin kamu gitu aja."

Bintang mengalihkan pandangannya. Dia juga tau kalau Lintang tidak akan melepaskannya begitu saja. Kepala gadis itu menunduk, jari jari tangannya saling bertautan. Bingung harus merespon seperti apa.

"Dengar." Devan menghela nafas, laki laki itu harus memperingati Bintang karena anaknya dapat melakukan hal gila pada gadis didepannya.

"Ya?" Bintang menatap Devan.

"Kamu harus hati hati. Lintang benar benar tidak peduli, dia hanya peduli pada anaknya saja." Devan menarik nafasnya dalam dalam. "Dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia bisa bersikap gila suatu saat nanti."

"Bintang tau." gadis itu menghela nafas lirih. "Bintang sudah mempersiapkan semuanya."

"Maaf karena kau sudah dicintai oleh keturunan keluarga Vernando." Devan tersenyum tipis.

Bintang menggeleng, dia tersenyum. "Gak pa-pa. Gak masalah juga karena Lintang udah kasih tau sejak awal."

Wajah Devan berubah datar, apa anak laki laki itu sudah memberitahu siapa Papa dan Kakeknya? Devan kembali menatap Bintang. "Apa Lintang memberitahumu tentang Kak Cacha?"

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang