8. Masih

3.4K 356 27
                                    

Happy Reading
Ada yang nungguin gak?
Part ini gak bikin kesel kok😹

LABIRIN
8. Masih

"Muka lo kenapa keliatan pengin bunuh orang?" tanya Bintang bingung, dia meletakkan minuman milik teman temannya ke atas meja, teman temannya membaca makanan ringan sendiri, jadi Bintang hanya perlu menyiapkan minuman saja.

"Debat sama Diandra, halunya makin menjadi-jadi tuh cewek." ujar Arga, dia terkekeh geli saat mengingat Lintang dan Diandra berdebat.

"Seharusnya kalian tadi liat, beneran seru." Salsa menunjuk Nando, Dian dan juga Bintang bergantian.

"Minta di mutilasi tuh orang!" desis Lintang kesal, dia melempar ponselnya asal saat ponselnya terus saja berbunyi, pesan ataupun telpon dari Diandra terus saja muncul.

"Emang kenapa sih?" tanya Bintang bingung, dia mulai tertarik.

"Lo bayangin aja ya, tiba tiba dia dateng dan ngaku lagi hamil anaknya Lintang." Arga menggeleng, dia berdecak pelan. "Kenapa mantan istri lo bisa gitu sih, Lin? Lo kasih apa dulu?"

"Bukan mantan istri ya, dia benalu tepatnya." koreksi Lintang tidak suka. "Cuman gue kasih asupan biasa kok."

"Biasa tapi kenapa bisa masuk rumah sakit jiwa?" tanya Salsa, dia memakan snack yang pernah menjadi member EXO.

"Biasanya Lintang itu beda," ujar Bintang. Dia kembali teringat jika Lintang itu keturunannya psikopat. "Terus, Diandra gimana?"

"Di tinggalin lah. Gue yakin, besok pasti heboh di kampus." jawab Arga. "Kalo kalian liat ekspresinya, beneran pengen di karungin terus lempar ke rumah sakit lagi. Bikin eneg sih."

"Beruntung lo gak jadi sama Diandra, Lin. Gila gitu," Nando bersuara. Dia sudah tidak merasa canggung lagi dengan Bintang.

"Anjing!" Lintang memaki saat mendengar ponselnya tidak mau diam. Diandra terus mengiriminya pesan. "Tolong, nih cewek boleh di mutilasi gak sih? Makin ngelunjak aja."

"Apa sih? Coba gue liat." Bintang merebut ponsel milik Lintang, dia terkekeh saat melihat pesan dari Diandra tidak berhenti. "Biar gue bales."

"Lo mau di apain tuh Diandra, Lin?" tanya Dian, dia menggigit silverking yang dia beli bersama dengan Nando.

"Gak tau, bingung gue. Lagian dia makin nekat aja, heran, urat malunya udah putus apa gimana?" gerutu Lintang kesal.

"Lo udah datengin rumahnya?" tanya Nando.

"Belum, males gue. Itu urusan Papa aja." jawab Lintang malas.

"Emang Papa lo mau ngurus begituan?" tanya Dian, dia menyenderkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Kalo gak mau ya udah gue tinggal hubungin rumah sakit terus suruh cari salah satu pasiennya yang kabur." semua tertawa mendengar ucapan Lintang.

"Jangan gitu lah, gitu gitu juga dia pernah jadi istri lo." Lintang berdecih mendengar ucapan Salsa.

"Bangke!" maki Lintang lirih, emosinya tidak stabil padahal ada Bintang.

"Jangan terlalu benci, nanti lo suka." ucap Nando meledek.

"Gak! Kek gak ada cewek lain aja. Buat lo aja, gue ikhlas." balas Lintang tidak terima.

"Diandra cantik loh," Salsa tersenyum, semakin meledek Lintang.

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang