SEBELAS

7.7K 628 13
                                    

HARI YANG MENGEJUTKAN
***

"Lintang dimana sih? Ngga pulang pulang dia." ucap Hanabi khawatir, dia mengecek ponselnya. Tidak ada pesan sama sekali dari Lintang. Tidak biasanya laki laki itu seperti ini. Biasanya dia selalu menghubungi kedua orangtuanya jika mau pergi.

"Lintang marah banget ya?" tanya Daffin, dia melihat jam yang ada dipergelangan tangannya. Pukul setengah dua belas malam. Ini sudah larut dan Lintang belum pulang.

"Devan! Kamu tanggung jawab. Cari Lintang sana!" Hanabi menatap Devan yang tengah serius menatap layar laptopnya.

"Ini lagi dicari. Mau coba lacak hp Lintang, Hana. Jangan khawatir." ujar Devan cepat, dia juga khawatir tapi dia masih bisa berfikir positif.

"Kenapa ngga dari tadi?" tanya Hanabi kesal. Dia duduk disebelah Devan.

"Terlalu khawatir." Devan memberikan cengirannya yang mendapatkan pukulan dari Hanabi.

"Lain kali ngga usah ambil keputusan sendiri!" omel Hanabi, dia menatap Daffin yang juga tengah menatap layar ponselnya. "Daffin, kamu lagi ngapain?"

Daffin menatap Mama nya. "Lagi ngechat Bu Fara. Mungkin Bu Fara tau alamatnya Bintang."

"Kenapa jadi Bintang?" tanya Hanabi bingung.

"Mah, Lintang ngga bakalan pergi ke club. Jadi, Lintang pasti kerumahnya Bintang. Secara Lintang kan suka sama Bintang." jelas Daffin yang ada benarnya juga.

Hanabi mengangguk mengerti, dia kembali menatap ponselnya. Tidak ada satu pesanpun dari Lintang.

Ting

Hanabi menatap ponselnya yang berbunyi. Ada nomor tidak kenal yang mengiriminya pesan.

085290--
Tante maaf ganggu malem malem. Apa ini Mama nya Lintang?

Hanabi
Iya bener. Apa Lintang ada disana?

085290--
Ada tante. Lintang ada dirumah saya

Hanabi
Bisa beritahu dimana alamatnya? Kami mau jemput Lintang

085290--
Oh boleh tante,

Setelah mendapatkan alamat Bintang, Hanabi bangkit. "Kalian kelamaan. Lintang udah ketemu."

"Beneran?" tanya Daffin dan Devan bersamaan.

"Sekarang pergi." Hanabi mengangguk lalu berjalan cepat keluar rumah.

"Eh, Hana, tunggu." Devan mencekal tangan Hanabi. "Hana dirumah aja. Ini udah malem, ngga baik."

Hanabi menggeleng, dia menyentak tangan Devan. "Bodo amat. Siapa suruh buat Lintang marah."

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang