EMPAT BELAS

7.3K 696 50
                                    

MANIS
***

Mata Lintang menatap serius kewajah Bintang, laki laki tampan itu tengah mengobati sudut bibir Bintang yang terluka dengan sangat hati hati, seolah Bintang adalah barang yang mudah pecah dan sulit untuk diperbaiki lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Lintang menatap serius kewajah Bintang, laki laki tampan itu tengah mengobati sudut bibir Bintang yang terluka dengan sangat hati hati, seolah Bintang adalah barang yang mudah pecah dan sulit untuk diperbaiki lagi.

"Sakit ngga?" tanya Lintang, laki laki itu selesai mengobati luka disudut bibir Bintang.

Bintang menggeleng. "Luka gini mah udah biasa."

Lintang tersenyum, dia mengacak poni Bintang dengan gemas. Pandangan mereka bertemu, dan kejadian saat Lintang mecium sudut bibirnya kembali singgah diotaknya. Wajah Bintang kembali memerah. Bagaimana tidak mau, Lintang menciumnya diseluruh siswa yang mungkin akan membuat gosip terbaru.

Bagaimana kabar Nando dan Reva? Mereka pasti semakin membenci Bintang. Angel semakin ketar ketir karena pujaan hatinya tidak bisa move on dari mantan kekasihnya. Rasanya, Angel ingin melenyapkan Bintang.

"Ini kenapa merah?" tanya Lintang sambil menusuk pelan pipi Bintang yang memerah.

Bintang menggeleng dengan cepat, dia menjauhkan jari tangan Lintang dari pipinya lalu menutupinya menggunakan kedua telapak tangannya. "Ngga papa kok."

Lintang terkekeh kecil, dia menangkup kedua tangan Bintang dengan lembut. Ibu jarinya mengelus lembut punggung tangan Bintang. "Aku sering liat yang kek tadi. Biasanya perempuan yang dapet senyum dari aku."

Bintang terpaku dengan senyuman Lintang. Sangat manis, namun saat menatap mata Lintang, Bintang melihat ada tatapan misterius. Apa yang akan Lintang lakukan pada ketiga orang itu? Entahlah, Bintang saja tidak tau.

"Lo mau ngapain tiga orang itu?" tanya Bintang tiba tiba. Dia tidak bisa untuk tidak bertanya dan menjadi beban pada hatinya.

Lintang menghilangkan senyumannya, hanya sedetik dan dia kembali tersenyum. "Ngga aku apa apain. Cuman sedikit pelajaran aja."

"Sedikitnya itu berapa?" tanya Bintang, perempuan cantik itu turun saat Lintang merangkul pundaknya.

"Ya intinya sedikit," jawab Lintang ambigu. Mereka berdua berjalan meninggalkan UKS menuju kelas walaupun jam olahraga masih belum berakhir.

Sedikit dalam arti hukuman untuk keluarga Vernando itu minimal masuk rumah sakit. Kalau banyak berarti mengalami koma dan kalau sangat banyak, sudah masuk kedalam tanah. Lintang akan senang hati langsung menguburkan mereka dengan layak. Tenang saja, pasti mereka beristirahat dengan tenang.

Tapi sepertinya cara Lintang sedikit berbeda dengan Papa dan Kakeknya. Sedikit bagi Lintang adalah mereka yang melukai orang yang ia sayangi akan mendapatkan sedikit lebih banyak dari yang mereka lakukan pada orang yang ia sayang.

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang