LIMA BELAS

7.2K 628 16
                                    

Kita hanya sekedar teman. Tidak lebih.
***

Cerdas dan licik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerdas dan licik. Dua kata yang cocok mendeskripsikan Lintang sekarang. Bagaimana tidak, dia membalas kejahatan orang lain tanpa menggunakan tangannya sendiri. Ketika kejahatan mereka, Lintang tidak akan ketahuan.

Max, Sam, Vivi dan Tia adalah empat orang suruhan Lintang untuk membalas perbuatan Angel dan yang lainnya. Seperti sekarang ini, Vivi dan Tia yang tadi disuruh untuk membeli bakso karena kedua orang itu adalah murid baru dikelas. Sok berkuasa.

Lintang menyeringai tipis, dia memberikan tatapan penuh arti pada dua gadis yang umurnya lebih tua darinya itu. Mereka bertiga saling menatap lalu Lintang memberikan anggukan pada keduanya. Vivi dan Tia mencampurkan bakso milik Angel dan yang lainnya dengan bubuk sesuatu. Entah apa itu, Lintang juga tidak tau.

"Ngga mau liat pertunjukan?" tanya Lintang sambil menunjuk Angel dan yang lainnya yang sudah bersiap memakan bakso yang tadi dibeli oleh Vivi dan Tia.

"Kenapa emang dengan mereka?" tanya Dery, laki laki itu masih melihat kearah murid kelas tetangga mereka.

"Perhatikan aja. Nanti juga tau." Lintang masih menunggu efek obat yang dimasukkan oleh Vivi dan Tia.

Angel, Nando dan Reva merasakan efek obat itu yang pertama. Dengan sangat kompak, perut mereka terasa sangat mulas. Angel menjatuhkan sendok yang ia pegang keatas mangkuk baksonya. Memegangi perutnya yang terasa sangat mulas.

"Perut gue kok jadi mules?" tanya Angel sambil meremas perutnya sendiri.

"Bukan lo doang, gue juga ini." Reva melanjutkan. Gadis itu merasakan perutnya sangat mulas.

"Sialan!" Angel memaki saat dengan tiba tiba, Tika menyemburkan air yang ia minum kewajahnya. "Tika lo apa--"

Suara laknat akibat perut mulas itu terdengar saling bersahutan dari Nando, Angel dan Reva. Semua mata langsung menatap kearah mereka berdua. Rasanya benar benar malu, bahkan wajah mereka sudah tidak dapat dideskripsikan agi seperti apa karena saking malunya.

"Ih..cantik cantik kok kentut sembarangan."

"Ilfeel gue sama Angel. Cantik kok gitu. Nggak mau apa gimana?"

"Gila! Mana bau banget lagi."

"Hilih...gue nggak jadi fans nya Nando. Jorok begitu. Bau banget gila!"

Seluruh murid yang ada dikantin hampir semuanya mencibir ketiganya. Mereka langsung bangkit lalu berlari menuju kamar mandi dengan terbirit birit tentu saja diiringi dengan suara laknat itu.

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang