TIGA EMPAT

5.6K 525 58
                                    

KEMBALI ROMANTIS?
***

Bintang berjalan melewati koridor koridor disekolahnya yang sudah sangat sepi. Gadis cantik itu sudah memberi tahu Lukas agar tidak perlu menjemputnya. Bukankah Bintang sudah bilang, dia hanya merasa nyaman namun tidak bahagia? Berbanding terbalik jika dia bersama Lintang. Dia akan merasa bahagia sekaligus nyaman.

Kolam renang indoor adalah tempat yang dituju oleh Bintang sekarang. Bintang tau, Lintang tidaklah bersalah. Laki laki itu hanya bingung harus bagaimana, dia juga terlalu menuruti ucapannya. Yang salah disini adalah Diandra, perempuan itu terlalu licik.

Diandra. Mengingat nama itu membuat Bintang sadar akan sesuatu. Kemana gadis itu? Kenapa hari ini tidak kelihatan? Apa yang sudah Lintang lakukan pada gadis itu? Mencoba tidak peduli, namun otaknya terus saja bertanya. Diandra hanya melakukan apa yang otaknya suruh, gadis itu tidak benar benar tau kebahagiaan yang sebenarnya.

Bintang membuka pintu besar berwarna coklat, yang pertama dia lihat adalah gelap. Gadis itu perlahan melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan besar yang berisi satu kolam renang. Bintang mengedarkan pandangannya.

"Lintang? Lo dimana sih? Katanya mau ketemu gue disini." ujar Bintang, suara terdengar menggema. Gadis itu meletakkan tas miliknya dengan asal. Berdiri ditepi kolam renang.

Bintang menatap kolam renang yang begitu tenang, tidak ada Lintang. Kemana laki laki itu pergi? Apa dia hanya menipunya saja? Tapi, itu tidak mungkin juga. Lintang bukan laki laki yang hanya menyebar janji tapi tidak ditepati.

"Lintang, gak usah main main sama gue." Bintang kembali berucap. Gadis itu mengambil ikat rambut yang ada disaku seragamnya. Mengumpulkan rambutnya menjadi satu.

"Bintang." sebuah suara dan tepukan dipundaknya membuat Bintang begitu kaget. Gadis itu bahkan hampir jatuh kedalam kolam renang.

Lintang memegang pinggang Bintang. Entah Bintang yang terlalu berat atau Lintang yang tidak bisa menahan beban tubuh Bintang. Akhirnya mereka berdua jatuh kedalam kolam renang.

Byur

Lintang berada tepat diatas tubuh Bintang. Didalam air, tatapan mereka beradu. Lintang yang menatap Bintang dengan tatapan memuja dan Bintang yang menatap Lintang dengan pandangan terkejut. Lintang menarik pinggang Bintang agar semakin mendekat.

Bintang meronta, dia sudah tidak bisa menahan nafasnya lagi. Lintang tersenyum tipis, keduanya naik kepermukaan. Bintang langsung mengambil nafas dengan rakus, matanya menatap Lintang tajam. "Sial!"

Lintang terkekeh kecil, mereka berdua ada ditepi kolam renang. Tidak ada yang berniat keluar, Lintang yang sibuk menatap wajah Bintang yang tengah mengambil nafas dengan rakus dan Bintang yang terlalu asik mengambil nafas.

"Bintang maafin aku gitu aja?" tanya Lintang tiba tiba membuat Bintang langsung menatapnya.

"Lo kan gak punya salah." jawab Bintang sekenanya. "Lagian, lo cuman nurutin ucapan gue. Tapi nyatanya, lo malah gak bisa lupain gue. Gue harus gimana lagi?"

Lintang terkekeh mendengarnya, laki laki tampan itu menyingkirkan rambut Bintang yang menutupi kecantikannya. "Bintang cantik."

Bintang menatap kedua mata Lintang, gadis itu menggeleng pelan. Dia membalikkan tubuhnya, menderkan punggungnya ke dinding kolam. "Gue denger dari Papa lo, keturunan Vernando itu setia. Cuman brengsek."

Lintang kembali terkekeh, dia menggeser tubuhnya agar semakin berdekatan dengan Bintang. "Emang Papa pernah cerita?"

Bintang mengangguk, matanya memperhatikan air kolam. "Pernah waktu gue dateng ke rumah lo itu. Waktu di cafe, Papa lo bilang semuanya. Dan katanya, lo gak se brengsek kakek lo."

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang