12. Santet Online

2.9K 334 46
                                    

Happy Reading

LABIRIN
12. Santet Online

"Anj--" Lintang menahan mulutnya agar tidak memaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anj--" Lintang menahan mulutnya agar tidak memaki. Laki laki itu menatap tidak percaya bercampur kesal ke arah perempuan yang duduk dengan santai di kursi meja makan tepat di sebelahnya.

"Selamat pagi calon suami," Diandra menyapa Lintang dengan ramah.

Lintang mencengkram kunci mobil yang ia pegang. Matanya menatap Diandra dengan tajam.

"Ngapain lo di sini?" tanya Lintang sinis.

Diandra tersenyum lebar, dia menatap Lintang dengan tatapan yang menurut Lintang menyebalkan. "Minta tanggung jawab, soalnya semalem kamu gak mau tanggung jawab."

Mata Lintang melirik kearah kedua orang tuanya, dia juga melirik Daffin dan Fara yang hanya terdiam. Qilla juga diam dengan mata yang melirik Diandra dengan takut. Lintang menatap Hanabi. "Mama kenapa nerima nih cewek gila lagi?"

Hanabi mengangkat bahunya. "Mama capek,"

"Ajaran Papa udah gak berguna lagi buat Mama kamu, Lin," lanjut Devan.

Lintang berjalan mendekat membuat Diandra kembali tersenyum lebar. "Kamu mau makan apa? Biar aku yang ambilin."

Lintang melirik Diandra sinis, Lintang tidak tau lagi harus bagaimana. Siapa saja yang memiliki jasa santet online, tolong santet saja Diandra. Lintang sudah lelah menghadapi Diandra.

"Lo emang gila, Din. Gue gak tau lagi harus gimana biar lo jauh jauh dari gue." Diandra mengerjap pelan mendengar ucapan Lintang yang terdengar frustasi. "Apa gue harus pake kekerasan biar lo jauh jauh dari gue?"

Diandra menatap makanannya, perlahan dia bangkit, berdiri di depan Lintang. "Kamu beneran gak ada rasa kasihan sama aku?"

Lintang mengalihkan pandangannya, dia benar benar lelah menghadapi Diandra. Entah kata apa lagi yang harus ia ucapkan agar Diandra pergi dari hidupnya.

"Kamu tau, aku di usir dari rumah. Aku gak tau harus kemana, cuman kamu yang aku kenal. Aku--"

"Jangan buat drama lagi, Diandra!" Lintang memotong, dia menekan setiap kata yang dia ucapkan. "Lo gak capek selalu buat drama? Lo gak capek ngejar ngejar gue sedangkan gue gak suka sama sekali sama lo."

Rahang Lintang mengeras, dia menatap Diandra dengan pandangan datar. "Lo gak malu?"

"Malu?" beo Diandra.

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang