BENCANA 2!
***Lintang mengusap pipinya yang memerah, lain kali dia lebih baik menyuruh orang saja untuk membelikan sesuatu yang dia inginkan. Laki laki dengan wajah tampan namun imut itu mengambil ponselnya yang bergetar, sepertinya ada yang menghubungi dirinya.
Dery
Nanti mlm keluar yok?Lintang
Kemana?Dery
Club.
Gue mau pergi sama NicoLintang
Ngga mauDery
Knp?Lintang
Dery sesat-_Setelah membalas pesan dari Dery, Lintang langsung mematikan data selulernya. Dia tidak mau mendapat pesan yang lainnya lagi. Ke club? Waktu di Jerman saja Lintang tidak pernah datang ke club sama sekali. Masa waktu pindah ke Indonesia dia menjadi nakal?
"Lintang, udah sampe. Ngga mau turun?" tanya Hanabi membuat Lintang mendongak melihat keluar jendela mobil. Ternyata mereka sudah berada didepan rumah.
Lintang mengangguk, dia keluar dari mobil. Baru saja kakinya menginjak lantai, suara cempreng dari dua orang gadis membuat tubuh Lintang menegang.
"KAK LINTANG!" teriakan Alexa dan Zevanna membuat Lintang bingung. Dia berlari menjauh, tidak mau terjebak dengan dua gadis yang sangat cerewet itu.
Entah Lintang yang terlalu pintar atau kedua gadis itu yang terlalu bodoh. Dengan mudahnya, Lintang berhasil lolos dari dua gadis itu. Dia berlari cepat masuk kedalam rumahnya, menaiki tangga dengan tergesa gesa lalu masuk kedalam kamarnya dan tidak lupa mengunci pintunya.
Tanpa sadar, tubuh Lintang menyeluruh ke lantai. Tubuhnya bersandar dipintu yang pasti sebentar lagi akan ada suara gedoran pintu yang keras. Lintang menghela nafas lega, dia bangkit saat mendengar pintu yang digedor dengan keras dan suara suara cempreng dari Alexa dan Zevanna. Memangnya Lintang peduli? Tidak sama sekali.
Lintang melempar tas miliknya ke atas sofa yang berada didekat jendela. Dia menjatuhkan tubuhnya keatas tempat tidur. Lengannya yang terbalut hoodie menutup kedua matanya. Dia lelah dan nafasnya masih terlihat belum teratur.
Laki laki berparas tampan itu me jauhkan tangannya, dia beranjak lalu mencari ponselnya yang berada didalam tas. Mengambil airpods miliknya lalu menyumpalnya dikedua telinganya. Dua gadis cerewet itu masih mengetuk pintunya dengan brutal. Lintang heran, apa Mama nya tidak menegur dua gadis itu?
Musik mulai mengalun ditelinga Lintang, akhirnya suara dua gadis itu sudah tidak terdengar lagi. "Ganggu aja."
Lintang mengetikkan sesuatu diponselnya. Entahlah, dia malah menekan nomor Bintang yang baru ia minta saat disekolah tadi. Room chat terlihat, namun Lintang terlihat ragu untuk memulai sebuah percakapan. Ini adalah pengalaman barunya untuk memulai chat dengan seorang gadis.
Laki laki yang kelewat pintar itu mendadak menjadi bodoh hanya karena akan mengirim sebuah pesan ke seseorang. Apa yang harus dia mulai pertama kali? Dia akan ditertawakan jika bertanya pada teman temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINTANG [END]
Teen FictionLintang, Bintang dan Labirin. Setelah tujuh tahun tidak bertemu dan tiba tiba saja kembali di pertemukan. Lalu, bagaimana kisah mereka? *** Terdapat 2 Season Lintang (S1 end) Labirin (S2 end)