Edisi

4.7K 417 48
                                    

Cus..mau edisi kangenku apa tak lanjut? Mau buat nih gimana Lintang bisa dapet Bintang lagi.

Edisi gak tau harus mau ngapain juga sih😹

Kangen?

Lanjut?

Pilihan kalian mana?

*  *  *

Lintang menggendong tas yang ia bawa dipundak kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lintang menggendong tas yang ia bawa dipundak kanannya. "Kalian mau pulang?"

Arga dan Nando kompak menatap Lintang, kedua laki laki itu mengangguk. "Pulang lah, ya kali nginep disini."

Lintang mengangguk, dia berjalan keluar kelas bersama dengan Arga dan juga Nando. Posisinya yang ditengah membuat Arga dan Nando langsung meletakkan tangan mereka dipundak Lintang.

"Oh ya, ada cafe yang baru buka," ucap Arga tiba tiba.

"Dimana?" tanya Lintang.

"Didepan sono, kalian mau pergi?" tanya Arga. "Tempatnya asik, baru dibuka tadi pagi kayaknya."

"Kok gue gak liat ya?" tanya Nando bingung. "Kesana gimana? Gue juga mau ajak Dian makan, udah lama gue gak ngajak dia jalan."

"Iye iye yang udah punya pacar." cibir Arga yang mendapat gelak tawa dari Lintang dan juga Nando.

"Hubungan lo sama Salsa gimana? Gak ada kemajuan apa apa?" tanya Nando, dia mengambil ponselnya untuk menghubungi kekasihnya.

"Gimana mau maju kalo dia aja gak peka peka?" Arga menjawab malas.

Lintang tertawa, dia menepuk pundak Arga dua kali. "Sabar, gue yakin dia juga pasti peka."

"Gue udah kodein berkali kali padahal, dia aja yang kadar kepekaannya beneran rendah." ucap Arga, dia menatap Lintang. "Lo sendiri? Udah punya pengganti belum?"

Lintang mengangkat bahunya acuh, dia menggeleng. "Belum, gue gagal move on,"

"Anjir!" Arga tertawa keras. "Sok banget ngomong bijak ke gue, padahal lo aja gagal move on."

Lintang memutar bola matanya malas, laki laki itu menggeplak kepala belakang Arga. "Sialan! Dia cinta pertama gue, mana bisa gue lupain gitu aja."

Arga menggeleng tidak percaya. "Heran gue sama lo. Lo itu ganteng, anak semester satu yang imut imut tuh banyak yang ngejar lo, masa gak ada yang buat lo suka?"

"Nyatanya emang gak ada."

"Anak semester dua yang baru gede?"

"Gak ada."

"Anak semester tiga, yang udah blak-blakan sama lo? Gak ada yang buat lo tertarik?"

"Gak ada Arga!"

"Terus yang seangkatan sama kita? Mereka udah godain lo, itu."

Lintang berdecak, dia menatap Arga malas. "Gak ada. Mau seimut apapun, mau secantik apapun, mau semenarik apapun, kalo gue sukanya sama Bintang gimana?"

Arga menghela nafas, dia melipat kedua tangannya didepan dada. "Lo yang terlalu percaya ucapan Mama lo. Kalo jodoh, Lintang pasti ketemu lagi kok sama Bintang. Gitu kan?"

Lintang mengangguk. "Ya bener, dan sampai sekarang gue masih bener bener percaya sama kata kata itu. Gue harap, kata kata Mama terwujud."

*   *   *

Langkah Lintang yang akan memasuki cafe terhenti, laki laki itu menatap objek yang terasa seperti mimpi. Nafas laki laki itu memberat dengan jantung yang berdetak tidak karuan. Disana, tepat dibawah lampu jalan, seseorang yang membuatnya gagal untuk move on tengah berdiri sendirian.

Lintang berlari mendekati Bintang membuat teman temannya hang melihatnya memilih diam dan memperhatikan. Lintang berdiri dibelakang Bintang yang masih belum mengetahui keberadaannya.

Tangan laki laki itu melepas headset yang dia pakai, dengan tangan bergetar dia menepuk pelan pundak Bintang. "Bintang,"

Bintang yang merasa dipanggil menengok, dia tersenyum. "Ya, sia--pa?"

Senyum Bintang hilang begitu saja melihat siapa yang menepuk pundak dan juga memanggil namanya. Gadis itu mencengkram tali tas yang dia kenakan. Laki laki dimasa lalunya yang membuat Bintang merasa nyaman, merasakan cinta sekaligus sakit hati kembali datang.

Bintang menatap Lintang dengan mata yang berkaca kaca, percaya atau tidak, perasaannya masih sama dengan detak jantung yang sama cepatnya seperti dulu saat dia bersama dengan Lintang. Laki laki itu, kembali membuat Bintang merasakan hal yang sudah lama tidak ia rasakan.

"Lintang."

***

Jadi begimana? Mau lanjut? Jujur aja, dulu sekuel mau buat kek gini, tapi terlanjur buat yang Revan sama Sania.

Daku belum bisa move on dari Lintang dan Bintang. Endingnya juga gak memuaskan menurutku😹

LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang