Seperti biasa... Agato sedang bersantai di sebuah pondok sederhana di antara rerumputan yang hijau. Ia sedang menatap langit biru.
Setelah lelah menjelajahi dunia Orang, Rasa khawatir pada Cocoa tak pernah hilang di dalam pikirannya.
Jester : Happy Birthday, Agato.
Agato : ... Jester. Makasih, tapi kalau lu yang nyebutin rasanya aneh.
Jester : Yah, harusnya umurmu bertambah 1 tahun... Jika anda masih hidup.
Agato : Jangan ngomong gitu, dong. Gua cuma tidur panjang aja. Andai gua bisa kembali ke dunia itu.
Jester : *Senyum* Bilang saja kalau anda pingin di ucapin sama Doi.
Agato : B-Berisik, ah!
Jester : bicara soal ultah, saya punya kejutan untukmu.
Jester menggunakan tangan kanannya untuk membuat portal. Jester tersenyum kembali setelah memberikan Hadiah spesial untuk Agato.
Jester : Saya sudah buat janji dengan seseorang. Tak perlu menyamar, masuklah ke dalam portal ini tanpa waspada.
Agato : O-Ou....
Agato memasuki portal yang di buat Jester tanpa bertanya. Ia memasuki sebuah kamar, kamar yang gelap di malam hari dan cahaya bulan di jendela menyinari ruangan itu.
Di dalam ia disambut oleh seorang gadis dengan Suara lembut.
??? : Agato~♡
Ia pun mengikuti asal suara yang memanggilnya. Ia pun menoleh dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Agato : Cocoa?
Di sebelahnya, Cocoa menyambutnya dengan senyuman manisnya. Agato menyentuh wajahnya yang manis itu dengan tangannya.
Cocoa membalas dengan memegang tangan Agato yang menyentuh pipinya dengan kedua tangannya.
Cocoa : Ini aku, sayang. Ah, tapi jangan berisik.
Agato : Tapi kenapa?
Cocoa : Itu sih... si pria bertopeng muncul di kamarku, dia memberikanku kesempatan untuk bertemu dengan kamu. Dan ini dia, kita ketemu lagi!
Cocoa : Hari ini ulang tahunmu bukan? Selamat ulang tahun, Agato. Ini ga seberapa, karena ini tiba-tiba aku cuma bisa buat Roti Kesukaanmu aja, aku tahu kau muncul tanpa tubuh aslimu tapi, semoga kamu suka!
Agato : *mengunyah* mmm... Ini enak, kok.
Cocoa : Dan ini, Cake kecil dengan lilin di atasnya. Buatlah permintaanmu, Sayang.
Agato : Kita lakukan ini sama-sama. Sebelum aku kembali ke duniaku, gua lupa ngucapin ultah sama kamu.
Cocoa : Mou, udah lewat 18 hari, klo mau bilang sekarang juga percuma. Tapi, makasih.
Agato memberikan Aba-aba untuk meniupkan lilin sama-sama. Setelah hitungan mundur mereka meniup lilin itu sampai padam.
Setelah itu mereka berbaring di kasur, sambil berpelukan dan menatap satu sama lain.
Agato : tadi Barusan kau bilang "sayang" sama aku--
Cocoa : *memerah* i-itu cuma latihan, maksudku itu lho... ingin jadi istri yang baik-
Belum selesai Cocoa mengatakan alasannya, Agato memeluk Cocoa dengan Erat. Ia tersenyum setelah mendengar alasan itu.
Agato : gua paham kok, sayang.
Agato mengendus bau harum di badannya. Aroma yang ia rindukan sebelum ia tertidur. Pelukan mereka semakin erat. Tanpa kata, tapi banyak kata di hati mereka yang membuat jantung mereka merasa deg-degan.
Mereka tak ingin melewatkan kesempatan untuk berduaan di kamar. Mereka membuat janji...
Cocoa : Misalnya kalau kamu sadar dari koma. Berjanjilah bawa aku pergi bersamamu.
Agato : Iya, aku janji. Tapi, sebagai gantinya jangan terlalu nempel sama orang itu, ya!
Cocoa : Kamu masih cemburu soal itu? Itu tergantung Author di sebelah, sih. Tapi kalau itu terjadi, tolong rebut hatiku lagi, ya!
Agato : Ehhh....
Cocoa : Ehehe.... Untuk sekarang tolong temani aku tidur.
Agato : Iya, Iya... malam ini kau akan jadi Gulingku, ya.
Cocoa : mm...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fajar menjelang pagi... kedua pasangan ini hendak mengucapkan selamat tinggal, berharap Cocoa bertemu Agato dengan tubuh aslinya dan membawa pergi dari dunia Crea.Agato : Kalau begitu, sampai ketemu lagi, sayang.
Cocoa : Tunggu sebentar!
Cocoa memegang kepalanya Agato, ia memberikannya sebuah Ciuman bibir kepadanya, dan berdoa agar ia sembuh dari Koma nya.
Cocoa : ... Sampai nanti, Sayang.
Akhirnya mereka pun berpisah, tanpa sepengetahuan orang lain, mereka membuat janji yang tak terlupakan. Portal antar dunia akhirnya terputus...
Jester : Bagaimana? Apa anda menikmati waktu kalian dengan baik?
Agato : Iya! Makasih atas hadiahnya, Jester! Wokeh, waktunya latihan lagi!
Agato melatih tangannya sebagai pemanasan. Tapi, sesuatu terjadi padanya...
Jester melihat ujung jari tangan Agato yang perlahan menghilang dan muncul kembali. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Apa dukungan yang Agato dapatkan masih belum cukup kuat?
KAMU SEDANG MEMBACA
[Unilord] Stage Riders vs Kirara Creamates
FanfictionStage Rider, mereka adalah para pejuang yang mempunyai kekuatan yang sama dengan Kamen Rider. Mereka bertarung untuk menyelamatkan dunia, dengan mencari kekuatan Freedom orb. Namun para Creamate dan Viper menganggap mereka sebagai salah satu penyeba...