[Unilord] Stage Riders vs Kirara Creamates

Page 9 : Welcome to Modern Fantasy World.

Tsukasa dkk, keluar dari pintu. Mereka berada di sebuah gang kecil yang gelap tapi tidak terlalu sempit. Di ujung gang terlihat beberapa orang yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka.

Pintu yang bercahaya perlahan mulai menghilang. Mereka tidak tahu mereka ada di mana dan dunia macam apa yang mereka kunjungi.

Kagami : Uh... kita ada dimana?

Neru : *berdiri* kurasa kita berada di tempat yang berbeda sekarang.

Tsukasa : Sebaiknya kita lihat-lihat dulu, siapa tahu kita bakal bertemu Stage Rider lain selain kalian.

Tsukasa dkk mulai berjalan mengelilingi kota untuk mencari tahu dunia apa yang mereka kunjungi.

Sementara itu di dunia yang sama, Lamp dan Terra muncul di suatu tempat di atas gedung.

Terra : Hee... Stage Rider, Mereka ada di sini.

Match : Kurasa kita punya banyak tugas di sini.

Lamp : Aku ga sabar ingin bertemu calon Crea kita.

/////////

Neru : Hm?

Terdengar suara kedip dari jam tangannya. Jika suara jam itu berbunyi di sertai dengan cahaya merah yang berkedip, maka di sekitar mereka ada monster yang sedang menyerang penduduk.

Neru : Ada monster!

Jarum panjang dan pendek saling menyatu untuk menunjukkan lokasi monster tersebut. Neru bergegas untuk menemukan monster itu.

Sesampainya, monster yang berbentuk harimau hendak menyerang salah satu gadis bertanduk dan mempunyai ekor dengan ujung lancip. Gadis itu sangat ketakutan melihat monster di depannya.

Kagami : Kita harus selamatkan dia!

Tsukasa : *Menahan Kagami* Tunggu.

Kagami : Ada apa?

Neru : Dia datang...

Monster itu mulai mengayunkan Cakarnya, akan tetapi serangannya di gagalkan oleh tembakan misterius yang entah darimana datangnya.

Seorang pemuda tampan memakai jaket kulit dan celana ketat datang untuk menolong gadis yang akan di serang.

Pemuda : Apa kau baik-baik saja?

Gadis : Memangnya ini terlihat baik-baik saja bagimu!

Pemuda : Iya deh, Maaf! Tunggu di sini gua bakal nyelametin lu!

Pemuda itu memasang sebuah cincin dan menempelkannya di sabuk sehingga membentuk sebuah driver.

[DRIVER ON, PLEASE]

lalu dia menggeser sisi belt kearah berlawanan, setelah itu mantra dari belt terucap, lalu dia memasang Cincin berlian merah di jari manis bagian kiri tangan.

Pemuda : Stage Henshin!

[Flame, Please.... Hii...Hii... Hi Hi Hi!] (*Hi : Api)

Pemuda itu berubah menjadi seorang penyihir, berjas hitam panjang, di bahu dan dadanya ada berlian berwarna merah yang bisa di artikan elemen yang di pakai adalah api.

Kagami : Itu kan... uh... siapa, ya?

Tsukasa : Stage Rider Wizard, ya? Jadi ini dunianya?

Pemuda itu mengeser beltnya lagi, kali ini mantra yang di bacakan berbeda dari sebelumnya. Setelah itu ia memakai cincin khusus di jari manis bagian tangan kanannya. Lalu dia menyentuh beltnya.

[BIG, PLEASE]

Sebuah lingkaran sihir muncul, dia memasukkan tangannya kedalam lingkaran itu dan tangannya menjadi 3x lebih besar daripada sebelumnya.

Pemuda itu menampar Monster yang menggangu gadis itu. Kemudian gerakan yang sama, kali ini sebuah pedang muncul dari lingkaran sihir.

Pemuda itu mulai menyerang balik, ayunan pedangnya sangat bagus. Serangan bertubi-tubi yang ia berikan membuat monster harimau menjadi lemah.

Wizard : Ini Finalnya.

Ia menyentuh alat yang seperti tangan untuk memberikan serangan Finalnya. Dengan gagah dia hendak mengayunkan pedang menebas musuh yang ada di depannya.

Tapi, Serangannya di ganggu oleh seseorang. Monster yang melemah pun hancur sebelum ia melayangkan serangannya.

Setelah itu muncul seorang gadis penyihir berwarna pink dengan tongkat buah persik di tangannya, ia baru saja membunuh monster itu dengan tangan kosong.

Pemuda : Momo! Lagi-lagi lu mengganggu pertarunganku, ya!

Momo : Melindungi kota adalah tugasku, itu wajar bukan, Souma.

Souma : Gak...Gak...Gak! Melindungi harapan orang dari keputusasaan juga tugasku, tahu!

Gadis : Sudah...Sudah kalian berdua jangan berantem! Yang penting monsternya udah di kalahkan.

Momo : Shamiko...

.....

Tsukasa : Aku mengerti masalahnya. Dunia ini, adalah dunia gabungan antara Wizard dan Mazoku(iblis).

Kagami : Dunia gabungan, ya. Btw emang lu tau darimana?

Tsukasa : Memo yang ku bawa ternyata cukup membantu.

Neru : Yah, sebaiknya kita sapa dulu.

Mereka ingin sekali menemui Stage Rider yang mereka cari, tapi mereka mulai Ribut.

Momo : Selain itu, lihatlah dirimu*Menunjuk Shamiko*! Membiarkan Phantom menyerangmu, sepertinya kau butuh latihan lebih keras lagi.

Shamiko : *Kaget* Eeeh!

Souma : Tunggu dulu, dia sudah cukup berlatih. Mungkin saja ia lengah karena dia kecapekan.

Tsukasa : Permisi, apa kau Souma Haruto?

Souma : Haruto? kau ini bicara apa? Namaku Souma Kazuto. Selain itu kalian semua siapa?

Tsukasa : Nanti kami jelaskan. Selain itu, *menatap kedua gadis* kalian berdua bukannya ada urusan penting yang harus kalian lakukan, bukan?

Momo : Benar juga, kami mau latihan dulu jadi kami pergi dulu.

Shamiko : *terseret* Eh! lagi?!

Souma : Ya sudah, deh. *Teriak* Jangan terlalu keras dengannya, ya! *menoleh ke Tsukasa CS* jadi sekarang bisa kalian jelaskan siapa kalian?

Neru : *maju* Namaku Fei Neru, dia Kagami Takuro. Kami berdua adalah Stage Rider sepertimu.

Souma : Stage Rider, ya... terus dia siapa? *menujuk Tsukasa*

Neru : Namanya Tsukasa Kadoya, Dia bukan Stage Rider, Dia adalah Kamen Rider.

Kagami : Anu, gua mau tanya nih. Kenapa monster tadi hanya menyerang Gadis bertanduk saja?

Souma mulai menjelaskan kenapa gadis yang bernama "Shamiko" di serang oleh monster harimau tadi.

Phantom adalah monster yang awalnya manusia berubah menjadi monster karena tenggelam dari keputus asaan. Target mereka hanyalah orang yang mempunyai impian, tekad, dan masa depan.

Tapi, masalahnya belakangan ini banyak sekali Phantom yang mulai menyerang Penyihir dan Demon. Termasuk Shamiko, atau nama aslinya Yoshida Yuuko dari ras klan kegelapan.

Souma : Kalian bukan berasal kota ini bukan? Bagaimana kalau kalian mampir ke rumahku? Aku yakin Occhan bakal izinin kalian untuk tinggal di sana sementara.

Tsukasa : Boleh juga, bisa kita kesana?

Neru : Yah, kita bakal terjebak di sini sampai beberapa hari kedepan. Bisa kau tunjukan jalannya, Souma?