Page 51 : Balapan ke puncak gunung.

19 1 0
                                    

Di suatu tanah kosong di antara pedalaman hutan, Kamui sedang duduk melamun, menatap Gunung di depannya.

Kamui : Perasaan tadi kita ada di markas lama, dah. Kok bisa sampai di sini?

Belt-san : Mungkin ini karena Terra melemparkan sejenia kapsul ke arah kita sebelum kita sampai di sini.

Kamui : Tapi tempat apa ini? Gua ga pernah liat pemandangan ini sebelumnya. Dan juga...

Kamui menghadapkan kepala ke kanan. Ia melihat seorang gadis berambut putih sedang tidur di tanah.

Kamui : nih cewek kapan bangunnya?

Ia sudah menunggu gadis itu bangun selama hampir sejam dan ia tidak bisa kemana-mana karena ada dinding tembus pandang yang melingkar di sekitar tanah kosong.

Kamui : Oy, bangun.

Katanya sambil memberikan beberapa tamparan kecil di wajah gadis itu.

Kamui : *Sigh* ini buang-buang waktuku saja.

"Selamat datang diiii.... Race to the top Mountain!!!"

Kamui : *Kaget* Anjir, suara apa itu?

??? : *bangun* Hhngh... udah mulai, ya?

Kamui : Whoa... udah bangun rupanya.

"Yak, langsung saja ke peraturan permainan kali ini.  Meskipun aku bilang begitu sebenarnya Peraturannya hanya satu."

"Ada satu batu berlian menunggu kalian di puncak gunung. Siapa yang cepat, ia dapat, dan ialah pemenangnya. Kalian bisa melakukan apapun asalkan kalian berhasil ke puncak gunung."

"Baiklah, para peserta harap bersiap di posisi."

Kamui : *menyeringai* Heh.... andai saja Tridoron ada di sini. Apa boleh buat, mending Henshin aja, deh. Katanya boleh ngapain aja.

[Drive, TYPE SPEED!]

Ketika Kamui berubah menjadi Stage Drive, gadis yang baru saja bangun tidak melakukan apapun karena matanya masih berat. Ia hanya berdiri bengong sambil menahan matanya agar tidak tertutup.

Belt-san : Apa kita harus membantunya?

Kamui : Hmmm... ga usah, deh.

"Oke, balapan di mulai."

Kamui : Cepatnya?! Gak ngasih aba-aba nih? Ayo kita berangkat, Belt-san!

Belt-san : Okay, Start your engine!

Kamui berlari ke dalam hutan, meninggalkan gadis setengah ngantuk di belakangnya.

--------------------------
Sementara itu, di dunia nyata lagi. Emu, seorang dokter magang di Rumah Sakit Universitas Seito, di pilih untuk merawat Agato.

Emu berdiri mendengarkan situasi yang di jelaskan Oleh Dokter yang merawat Agato.

Dokter : Nyawa pemuda ini dalam bahaya. Jadi saya memanggil kamu untuk membantu saya mencegah hal itu terjadi.

Emu : Dokter, saya boleh tanya?

Dokter : Ada apa?

Emu : Kenapa hanya saya yang di panggil ke sini?

Dokter : Entah? Mungkin kamu di buang kali?

[Unilord] Stage Riders vs Kirara CreamatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang