Page 11 : Auman Singa pemangsa Mana

16 1 0
                                    

Pemuda itu telah sampai ke tujuan. Terlihat Souma sedang sibuk melawan 10 Ghoul (*species di bawah Phantom) sendirian.

Souma : Akhirnya bantuan datang. Hoy Nitoh, tolong bantu a--

Nitoh : AaaAaa! Gua paham, Ga perlu bicara lagi! Mumpung penyihir itu ga datang, ini menjadi kesempatan yang bagus untukku!

Peemuda itu memakai cincin dengan motif gerbang bewarna hitam, lalu dia memasukan motif cincin itu kedalam lubang di dekat beltnya sehingga belt yang bermotifkan Gerbang muncul.

[DRIVER ON!]

Kemudian Dia memasang cincin bermotif singa di tangan kirinya.

Tsukasa : Cincin itu, Apa jangan-jangan dia...

Nitoh : Stage, Hennn-shin!

[SET, OPEN!]

[L-I-O-N, LION! *ROAR* ]

Pemuda itu berubah pakaian menjadi layaknya seorang matador, dengan motif singa di bahu kirinya, warna nya hitam dan kuning keemasan, dan matanya berubah menjadi Hijau lalu wajahnya yang garang seperti singa.

Nitoh : Baiklah, waktunya makan!

Sebuah pedang keluar dari drivernya. Dia pun terjun kedalam pertarungan, beraksi melawan dua Ghoul yang mengeroyoki Souma tanpa di sadari Ghoul itu sendiri.

Tsukasa : Gua paham sekarang. Yah, sepertinya gua harus ikut membantu. Henshin!

[KAMEN RIDE, DECADE!]

Sebelum Tsukasa ikut bertarung, ia menepuk-nepuk tangan keatas dan kebawah sebagai pemanasan. Lalu dia bergabung dalam pertempuran tersebut.

Lantas bantuan yang datang secara tiba-tiba ini membuat Souma dan Nitoh terkejut.

Nitoh : lah, lah. Ini sapa lagi nih? Stage Rider baru?

Souma : Hmm.. Klo ga salah bukan, deh. Dia 'kan pake topeng.

Nitoh : Berarti dia Kamen Rider?!

Tsukasa : Hey, ada apa!

Souma dan Nitoh saling bertatapan, matanya yang bersinar dengan ekspresi senang terbaca jelas di wajah mereka berdua. Mereka berdua melanjutkan serangan mereka.

Souma memakai Copy Ring untuk menambah dirinya, dengan peluru yang bisa dia kendalikan Souma berhasil mengenai kedua monster tanpa melukai temannya sedikitpun.

Sementara itu Nitoh menggunakan Buffa Ring, untuk memunculkan mantel merah di bahu bagian samping.

Ayunan pedang dari Nitoh dan Tsukasa berhasil di tangkis ataupun di hindari oleh kedua monster tersebut, tapi meskipun begitu, ada beberapa serangan yang berhasil mengenai sebagian tubuh mereka.

Beberapa pukulan kemudian, kekuatan Ghoul mulai semakin lemah.

Nitoh : Bertahanlah, makanan segera datang!

Souma : Kau harus menyelesaikan ini secepatnya!

Nitoh : gua tau, kok!

Nitoh menekan sebuah tombol, sebuah objek yang terlihat seperti dadu berputar di dalam pedang milik Nitoh, lalu ia memasukan Cincin Lion ke dalam lubang di bagian samping pedang.

[SIX]

Muncullah Reaksi, pedang yang dia pakai mulai bersinar.

Nitoh mengayunkan pedang kearah musuh, tapi ayunannya tidak melukai musuh, 6 banteng datang dari balik cahaya pedang Nitoh. Keenam bayangan banteng itu menyerang semua Ghoul di depannya.

Dalam sekejap dia berhasil melenyapkan Ghoul dengan serudukan mereka yang kuat. Semuanya lenyap, hanya tersisa lambang berwarna kuning yang di serap oleh belt Nitoh.

Nitoh : Nikmat!

Souma : Fuih... (ngomong-ngomong Neru ke mana ya?)

Beberapa saat kemudian, munculah seorang gadis berambut warna oren dengan pakaian penyihir dengan ikat rambut jeruk di rambutnya.

Nitoh terlihat senang dengan alasan yang berbeda, ia menyeringai ke gadis jeruk itu.

Nitoh : Oh, Mikan. Kau telat, kami sudah mengalahkan Ghoul lebih cepat daripada kau.

Mikan : Maaf, barusan aku bertemu Phantom saat di perjalanan!

Nitoh : PHANTOM?!

Mikan : Iya, tapi sudah ku kalahkan, kok! Jadi ga usah khawatir!

Nitoh : *Ambruk* Mustahil.m.

Dengan perasaan kecewa dari dalam hati, Nitoh tersungkur pasrah.

Setelah itu, Souma dan Tsukasa membawanya ke rumah pamannya, tidak lupa dia mengucapkan selamat tinggal kepada Mikan yang telah repot-repot datang ke sini.

Waktu berjalan sangat singkat.

/////////

Di Toko barang Antik, sekaligus rumah para Stage Rider beristirahat. Nitoh yang tampak kesal mengepalkan tangannya lalu menghantam meja kayu yang ada di ruang tamu.

Nitoh : Gua muak dengan semua ini! Kenapa para gadis penyihir itu selalu mencuri mangsaku!

Souma : Sudahlah, seengaknya kau mendapatkan makanan untuk Chimera bukan?

Kagami : Anu, sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian? Kupikir kalian teman akrab?

Nitoh : Semuanya gara-gara orang ini *menepuk bahu Souma* Andaikan Souma ga jatuh Cinta sama Shamiko, kami ga bakal berteman sampai sekarang, tahu!

Neru yang baru saja datang mendengar perkataan Souma.

Neru : Bisa kau jelaskan?

Souma : Neru, Darimana aja sih el--

Belum selesai Souma bicara, tiba-tiba tanah bergetar, barang-barang di sekitar mereka mulai bergetar. Semuanya panik, mencari perlindungan yang aman, beberapa orang ada yang ingin mengamankan benda berharga.

Mereka yang belum tahu, tidak mengerti kenapa ada gempa di tengah kota. Souma pun pergi keluar rumah, dia terkejut dengan apa yang di lihatnya.

Langit menjadi kehijauan, beberapa saat langit hijau itu menghilang, bersamaan dengan berhentinya gempa.

Souma : A-Apa yang barusan terjadi?

Neru : Sudah di mulai, ya...

Souma : Dimulai? Apanya yang di mulai?

Neru : Kalender Disaster Century, kembali berjalan. DTC 819...

////////

Terra : Heh, tidak kusangka kalender DTC bakal dimulai secepat ini.

Lamp : Portal dan Waktu, mulai kacau.

Terra : Padahal aku ingin menikmati waktuku di kota ini. Yah... Lebih cepat lebih bagus, serahkan saja soal kekuatan sihir kepadaku. Lamp-san dan Match sebaiknya kembali dan laporkan ini kepada Aniki. Harusnya dunia ini sudah terhubung dengan dunia kita.

Lamp : Oke! Jangan kecewakan Kirara-chan!

Terra : Iya... (sebaiknya aku harus melakukan sesuatu terhadap Gadis bertanduk itu.)

[Unilord] Stage Riders vs Kirara CreamatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang