Page 0.4 : Lovers Rival

33 3 1
                                    

Setelah bertemu Hayato, ia pun menginterogasi pemuda itu soal penyebab Cocoa jadi mabuk coklat. Ia pun tahu kalau bukan dia pelakunya.

Masih belum jelas siapa pelakunya tapi Hayato mendapatkan sebuah pesan dari Chino bahwa Rabbit House telah di serang oleh Rivalnya Agato, Raia dan berhasil menculik Cocoa dari tangannya.

Agato mulai memikirkan pergerakan selanjutnya.

*

Agato sedang menatap langit di luar, menunggu kenalannya menyelesaikan  senjatanya. Agato merasa khawatir dengan apa yang terjadi dengan Calon Istrinya.

Jester pun datang dari balik bayangan.

Jester : Wajahmu terlihat tenang.

Agato : Tenang matamu, aku sangat khawatir tahu! Aku takut nanti dia diapa-apain sama badjingan itu.

Jester : kalau begitu bagaimana kalau kita selamatkan dia sekarang juga?

Jester melemparkan sebuah alat yang seperti ponsel, ternyata alat itu adalah alat pelacak yang sudah di siapkan sama Jester sebelum mereka datang ke dunia ini.

Alat itu menangkap sebuah sinyal yang berjarak 700meter arah barat daya dari lokasinya.

Agato : udah ketemu!

Jester : Apa yang akan kau lakukan, sekarang?

Agato : ... Ayo.

Jester : bagaimana dengan dia?

Agato berbalik dan masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu, ia menuliskan sebuah surat. Surat yang singkat tapi lengkap.

Agato : (Aku tahu Cocoa adalah temanmu, tapi maaf. Ini urusanku aku akan menyelesaikan masalahku sendiri.)

Ia pun berangkat tanpa sepengetahuan Hayato. Mereka pun bergegas menuju ke lokasi di mana Cocoa di tahan.

*

Akhirnya mereka sampai di sebuah gudang tua. Sinyal yang mereka tangkap berada di dalam gudang itu.

Agato : Tapi, Jester... Sejak kapan kau punya alat sebagus ini?

Jester : Aku membelinya di kota ini. Tak kusangka mereka menjual alat seperti ini di kota abad pertengahan.

Agato : Jadi, Jester tolong tunggu di sini. Aku akan maju sendirian.

Agato berlari melesat memasuki rumah itu. Sementara itu, di dalam gudang, Raia sedang bersama Cocoa yang sedang terikat di bagian tangan dan perutnya serta mulutnya yang terikat oleh kain.

Raia : Heh...Hehehe, sekarang kau jadi miliku.

Cocoa : mmmph mmp mph!

Raia : Tenang aja, kok. Aku ga keras-keras.

Raia menggerakan tangannya menuju dada Cocoa. Tapi sebelum tangannya hampir menggapainya sebuah pisau melayang dari samping, dan pisau itu tertancap bahkan tembus pada tangannya.

Agato : Hraaaaaah!

dengan cepat Agato menendang Raia dengan kakinya. Sehingga Raia terlempar menjauh dari Cocoa.

Raia : Gaaah!

Agato : Kamu ga diapa-apain kan sama dia.

Agato menggunakan pedangnya untuk memotong tali yang terikat pada tubuh Cocoa.

Cocoa : kamu sia--

Agato menutup mulutnya dengan satu jari telunjuknya. Setelah itu ia memberikan senyuman pada seorang gadis yang menjadi calon istrinya di depannya.

Agato : Kamu ga perlu bicara. Cepat lari dari sini.

Cocoa : I-Iya.

Cocoa berlari menuju jalan keluar sementara Agato berdiri menghadapi Raia

Raia : ugh.. siapa kau?

Sebelum mengucapkan kata khas yang ia buat, ia memeriksa apakah Cocoa sudah keluar atau belum. Setelah semuanya selesai ia berkata

Agato : Toorisugari no Cocoa no Mirai no Otto da. Oboetoke!

Raia : Hah? Calon suami Cocoa? Harusnya itu kataku! tidak akan ku biarkan orang asing mengambil Cocoa ku!

Agato : (trik itu tidak akan bekerja untuk kedua kalinya!)

Agato mulai mempelajari gerak-gerik lawannya. Ia meloncat tinggi dari tanah. Ternyata sebuah gundukan tanah yang keras siap untuk mengunci gerakan Agato. 

Agato : "Harusnya aku yang bilang begitu." Aku tidak akan membiarkan orang mesum sepertimu menyentuh Cocoa!

Raia : Cih, Maju! hewan peliharaanku!

Raia memanggil monster dari dunia ini. Akan tetapi, secara singkat Agato menebas beberapa monster di depannya dengan pedangnya.

Semua monster sudah Agato kalahkan hanya Raia yang berada tepat di depannya. Agato mengeluarkan wajah sadisnya di depan wajah Raia.

Agato : Jangan pernah sentuh cewek ku lagi. Gara-gara kau aku sudah tidak bisa meraih hati Cocoa lagi. Sekarang musnahlah!

Raia mulai panik, ia mengeluarkan senjata cambuknya untuk menyerang Agato.

Ia menyerang secara acak. Meskipun Agato terkena serangan Cambuk dari lawannya. Ia melupakan rasa sakitnya, ia menggenggam tangan kanannya, dan mengayunkan pukulannya tepat ke wajah Raia.

Agato : SEIYAAAAA!

Pukulan Agato menyebabkan Raia sampai terlempar menembus dinding yang terbuat dari kayu hingga akhirnya ia terhempas ke pohon Di dekatnya.

Dengan penuh amarah, Agato mendekati Raia yang terbaring sakit di bawah pohon.

Raia : A-Ampun, Ampun! Jangan sakiti aku, aku ngerti jangan dekati Cocoa, aku ngerti!..

Wajah panik Raia seketika berubah ekspresi menjadi senyuman jahat.

Raia : ... Tapi bo'ong.

Agato : ?

Sayangnya, Crea dan Monster lain yang ia Panggil berhasil mengepungi Agato. Agato pun lengah, Ia tidak menyadari kalau Raia akan mengeluarkan skill Bind. Seluruh tubuh Agato terikat dan tidak bisa di gerakan.

Raia melayangkan pukulan pada wajah Agato untuk membalas pukulan tadi.

Agato terjatuh, tak lama Hoodie yang ia pakai terlepas. Untung saja syal yang menutup sisa wajahnya masih terikat di kepalanya.

Raia : Asal kau tahu, ya. Aku ga akan menyerah untuk dapetin hati sayangku. Kau bilang kau adalah calon istrinya? Sebenarnya kau ini siapa?

Raia : Di balik topengmu itu, akan ku ungkap identitas dirimu.

Agato merasa dirinya terancam. Jika orang-orang tahu siapa dia maka Terra akan tahu kalau dia masih hidup.

Raia hampir meraih Syal yang menutupi wajahnya. Tapi, fenomena yang aneh pun terjadi.

Secara tiba-tiba, Agato menghilang dalam hitungan detik. Entah bagaimana bisa, Raia tahu kalau seseorang membawa lari Agato dari pandangannya.

[Unilord] Stage Riders vs Kirara CreamatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang