London. Februari, 2013.
"Apakah medical check upnya sudah selesai?" tanya gadis berambut brunette itu.
"Ya, tersisa 1 prosedur lagi. Anda harus melakukan sterilisasi," jawab sang dokter.
"Huh? Maksudmu, rahimku harus disteril?" gadis itu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh dokter.
"Ya betul,"
"Aku hanya mendaftar kerja sebagai asisten pribadi, bukan menjadi PSK." Terang si gadis.
"Saya hanya melakukan apa yang disuruh Miss, disini tertera anda harus melakukan sterilisasi."
"Apakah bisa ditunda? Aku ingin menanyakannya terlebih dulu pada tempatku mendaftar kerja ini,"
"Silahkan,"
"Baik terimakasih dok,"
Gadis itu keluar dari ruangan dokter dan berjalan lesu ke arah ruang tunggu rumah sakit. Ia membolak balik berkas kesehatan miliknya dan juga persyaratan kerja yang ia dapatkan setelah selesai interview kemarin. Bodohnya, ia tidak membaca kalimat 'Untuk perempuan hendaknya melakukan sterilisasi' yang tertera jelas di urutan kedelapan.
Ia mengambil ponsel miliknya dan menelepon seseorang dari tempatnya akan bekerja nanti. Hati gadis itu kalut. Ia sangat membutuhkan pekerjaan itu karena gajinya lumayan besar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun ia juga tidak ingin aset miliknya 'dimatikan' secara paksa hanya untuk mendapatkan uang.
"Selamat siang Mr. Claffin, ya ini aku Kanaya Aprilla," gadis itu memberikan salamnya.
"Ah ya Naya, ada apa?"
"Maaf aku mengganggu waktumu Sir. Aku hanya ingin bertanya, apakah aku harus sekali disteril? Ku pikir aku bisa menjaga diriku selama menjadi asisten pribadi seseorang Sir," suara Naya mengecil.
Sejujurnya Naya hanya takut. Takut tidak mendapatkan pekerjaan itu. Ia tidak bisa terus-terusan bekerja di toko roti Madam Emma, walaupun Madam Emma sangat baik padanya. Hanya saja ia sedang butuh uang lebih untuk kebutuhan hidup keluarga dan yang terpenting adalah membantu ibunya untuk melunasi hutang mendiang ayahnya.
"Uhm, sebetulnya persyaratan itu dibuat untuk melindungimu Naya,"
"Tapi Mr. Claffin, kau tahu? Aku juga punya masa depan yang ingin aku wujudkan. Memiliki anak dari rahimku sendiri salah satunya. Aku masih 18 tahun Sir, dan aku tidak bisa membayangkan aku tidak bisa memiliki anak di masa depan.."
"Aku tahu Naya, aku tahu. Tapi---"
"Maaf memotong kalimatmu Sir. Kemarin kau yang meyakinkan aku adalah orang terpilih untuk melakukan pekerjaan itu. Aku juga yakin aku bisa melindungi diriku sendiri. Aku bisa bekerja dua kali lipat dari yang diekspetasikan, aku bisa sekalian menjadi pembantu di rumah kliennya, atau mungkin menjadi body guardnya, aku bisa bela diri Sir. Ku mohon aku tidak ingin disteril. Aku hanya ingin mendapatkan uang lebih untuk membantu ibuku, aku akan melakukan apapun untuk ibuku," tangis Naya tidak terbendung lagi. Ia menangis pelan disana.
"Ya Naya, kau orang yang terpilih. Semua orang disini setuju untuk memilihmu. Sudah jangan menangis," pria ditelpon itu menenangkan Naya.
'Kau tahu, gadis itu pilihan terbaiknya'
'Ya ya ya, kita tidak akan menemukan orang seperti dirinya lagi, kita membutuhkannya.'
Naya mendengar pria itu sedang berdiskusi dengan orang lain. "Naya, are you still there?" tanya pria itu.
"Yes Sir,"
"Baiklah, kau tidak perlu disteril. Tapi ada rules tambahan untukmu."
"Oh, terimakasih banyak Sir. Apa rules tambahan itu Sir?"
"Kau tidak boleh melakukan hubungan badan dengan klienmu. Rules ini ku buat untuk melindungimu."
"Baik, terimakasih Mr. Claffin, I'll do my best. Terimakasih banyak.."
"Tidak apa Naya. Kau sudah selesai dengan medical check upnya?"
"Sudah Sir,"
"Bisa kau datang kesini dalam 30 menit?"
"Bisa Sir, I'm on my way."
"Okay, we're waiting for you."
~~~~~
halo :)
sebelumnya aku minta maaf banget buat yang udah sempet baca cerita ini, kemarin aku unpublish semua chapter karena ada masalah gitu deh jadi harus unpub dan akhirnya aku mikir buat sekalian revisi dan rombak total aja karena yg kmrn gaje gitu huhu maaf ya :"))tapi mudah-mudahan cerita ini bisa tamat secepatnya ya aamiin. aku usahain tiap minggu untuk update xixixi. btw, terimakasih banyak yang udah mau baca what if...? ini aku bener bener seneng bgt setiap kali ada notif voments dari kalian thanksss💖
love, Nx
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...