2,2k words yeayyyyy!!
voments jangan lupa eaaaa♥happy reading<3
~~~~~
-Naya's pov-
"Naya bantu aku membangunkan Niall dan Harry, mereka tidak boleh melewati persiapan pembukaan Take Me Home Tour hari ini. Aku akan membangunkan Zayn, karena ia yang paling sulit bangun," kata Paul sedikit berteriak. Setelahnya, ia berlari menuju lantai tiga.
Pagi ini semua tim kru dari One Direction sangat sibuk karena dua hari lagi One Direction sudah mulai melakukan konser tour keduanya.
Anyway, ini hari kelima aku bekerja menjadi asisten pribadi One Direction. Aku sudah mulai terbiasa dengan mereka. Mereka semua sangat baik walaupun Harry masih tetap berlaku serius padaku. Ia masih sama seperti hari pertama aku disini.
Aku heran kenapa hanya Harry yang memintaku untuk memanggilnya Mr. Styles. Bahkan ia juga memanggilku dengan sebutan Miss Aprilla. Padahal aku sudah memintanya untuk memanggilku Naya saja. Yang lain tidak seperti itu. Contohnya Liam yang dengan senang hati mempersilahkanku untuk memanggilnya 'daddy'. Tapi tidak apa. Aku akan melakukan apapun yang Harry perintahkan, bukan?
"Mr. Styles, you have to wake up now. Hari ini kau harus ke O2 Arena kan?" aku mengetuk pintu kamar Harry. Tidak ada jawaban.
Aku mengetuk pintunya lagi. Tidak ada jawaban lagi. Ku beranikan diri untuk membuka pintu, dan.. tidak terkunci.
Well, aku langsung masuk untuk membangunkan Harry. Ia terlihat sangat menggemaskan karena menyelimuti tubuhnya dengan bed cover berwarna abu-abu yang sangat tebal.
"Mr. Styles," aku sedikit mengguncangkan tubuh Harry. Ia menggulat dari balik bed covernya.
"Huh? Miss Aprilla?" Harry mengerjapkan matanya beberapa kali. "What are you doin' here?"
"Kau harus bangun karena dua jam lagi kau harus ke O2 Arena kan?"
"Ah ya, give me five minutes more" ia kembali menutup matanya.
"Harry kau harus bangun sekarang!! C'mon, ikuti perintah Naya!!" Paul berteriak di depan pintu kamar Harry tiba-tiba.
"Argh!! Okay-okay, aku bangun sekarang!!" Harry langsung berdiri saat Paul hendak menariknya turun dari tempat tidur.
Aku membelalakan mataku kaget karena Harry hanya memakai underwear sekarang. Astaga, ini masih pagi tapi aku sudah melihat sesuatu yang seharusnya tidak ku lihat.
"Cepat mandi lalu sarapan!" oceh Paul seraya keluar dari kamar Harry.
"Ini handukmu," kataku sambil memberikan handuk pink yang langsung disambar oleh Harry. "Aku akan menyiapkan bajumu,"
"Ya," Harry masuk ke dalam kamar mandinya.
Aku segera menyiapkan baju untuknya. Dijadwal yang management beri padaku, hari ini Harry cukup memakai t-shirt dan jeans pants. Setelah selesai, aku langsung menuju kamar Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...