⚠️ - harsh words.
Please, read at your own risk!!~~~~~
Lagu Best Song Ever menggelegar keras di sebuah aula besar yang disewa management One Direction untuk menyelenggarakan after-party perilisan film dokumenternya yang bertajuk This Is Us. Sekalian juga merayakan ulang tahun Liam yang memang tanggalnya bersamaan.
Para tamu yang didominasi rekan-rekan sesama artis terlihat sangat menikmati acara ini. The Boys dan para gadisnya pun sama. Mereka sedang menari bersama di tengah ruangan. Bahkan Louis hampir teler karena ia sudah meminum banyak gelas alkohol sejak party dimulai tiga jam yang lalu.
Namun keadaan terbalik dirasakan oleh seorang gadis berambut brunette bermata hazel. Ia mondar-mandir kecil di sudut ruangan sambil terus melakukan panggilan pada satu orang. Hatinya diselimuti ratusan tanda tanya bercampur khawatir karena orang yang penting baginya itu sama sekali tidak menunjukan batang hidungnya sejak premiere di London selesai tadi sore.
Orang itu menghilang begitu saja bahkan sampai melewati acara after-party perilisan filmnya sendiri. Ia hanya meninggalkan sebuah pesan singkat untuk si gadis.
"Aku harus pergi sebentar. Maaf tidak berpamitan langsung denganmu. Kau terlihat sibuk dengan tim kru, aku tidak enak kalau harus mengganggu pekerjaanmu. Jangan mencariku ya sayang. Aku akan segera kembali.
Anyway, I will always love you Kanaya. H"Pria blonde (sahabat si gadis) menyadari keadaan gadis itu tidak kunjung membaik. Ia berinisiatif untuk mendekat ke arah si gadis dengan maksud menenangkannya. Ia tahu persis perasaan si gadis karena memang ia sibuk mencari orang yang terus-terusan ditelfon sejak beberapa jam yang lalu.
"Naya, apakah sudah ada kabar dari Harry?" tanya pria berambut blonde itu.
"Tidak ada sama sekali Niall. Nomor Harry mati total." Gadis bernama Naya itu menjawab lemah. Sudah ratusan panggilan ia lakukan pada Harry.
"Apa kau sudah coba menelefon mom Anne atau Gemma?" Mereka menduga, Harry ikut ke hotel bersama keluarganya. Jadi Niall mengusulkan untuk menelefon Gemma dan mom Anne juga.
"Sudah. Tapi tidak diangkat juga. Mungkin mereka masih di perjalanan pulang menuju hotel," Naya mengambil tempat di sebuah bangku untuk para tamu. Ia memijit keningnya pelan.
Memang, setelah acara premiere selesai, para anggota keluarga The Boys bisa memilih untuk mengikuti after-party atau tidak, dan hampir semuanya ingin pulang ke hotel tempat mereka menginap. Hanya saudari-saudari dari Zayn dan Louislah yang mengikuti after-party ini.
"Kenapa pacarmu mendadak aneh sekali seperti ini? Apa susahnya memberi kabar pada kita, khususnya dirimu. He's missing the party. This is crazy, Naya." Niall mendecak kesal.
Ia merogoh ponselnya untuk membantu melacak keberadaan orang yang menghilang itu, yang tidak lain adalah pacar dari Naya, band matenya sendiri, Harry.
Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Saat Harry menghilang begitu saja di Paris. Saat itu, Harry hanya ingin menikmati me timenya dan ia masih mengaktifkan nomor ponselnya. Namun sekarang, Harry benar-benar menghilang tanpa jejak, dan parahnya lagi ia sama sekali tidak mengaktifkan nomor ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/222709043-288-k304062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfic[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...