She's driving me crazy, but I'm into it, but I'm into it
I'm kind of into it
It's getting crazy, I think I'm losing it, I think I'm losing it
Oh, I think she said "I'm having your baby, it's none of your business"
"I'm having your baby, it's none of your business"
"I'm having your baby, it's none of your business"
"I'm having your baby, it's none of your, it's none of your""Hikss.." Naya terisak kesal dari balik selimut. Niat hati ingin menenangkan pikiran negatif soal kondisi Harry, ia malah tersindir oleh lirik lagu Harry yang diputar keras oleh Archie dari lantai bawah rumahnya.
Oh, I think she said "I'm having your baby, it's none of your business"
Shit!
Naya kesal karena sejak Olivia pulang dari rumah sakit, Zayn dan Niall benar-benar meracuni kedua anaknya dengan segala hal tentang Harry. Bahkan Niall dengan senang hati membelikan seluruh pernak pernik berbau Harry dari jaman awal One Direction. Ditambah dengan Zayn yang membelikan sebuah stand poster Harry yang sekarang di pajang di ruang tv mereka.
Alhasil, beginilah jadinya. Naya mengurung diri di kamar seharian demi menghindari kedua anak kembarnya yang terlihat seperti fans fanatik Harry garis keras. Persis seperti dirinya ketika berumur 17 tahun. Sejujurnya Naya tidak masalah dengan 'racun' dari Zayn dan Niall. Hanya saja dirinya belum siap kedua anaknya itu mengenal diri Harry yang sesungguhnya.
"Archie, kecilkan volume lagunya. Mommymu sedang istirahat," suara Clarissa terdengar sayup-sayup oleh Naya.
"Tapi lagu daddy enak oma!!" seru Archie.
"Tapi kalau terlalu keras volumenya itu akan mengganggu mommy sayang. Kalian tahu kan mommy belum istirahat sama sekali sejak tadi malam?"
Setelah Clarissa berkata seperti itu, suara lagu mulai memelan. Tidak ada lagi suara anak kecil bernyanyi heboh lagu buah kiwi itu. Lantai bawah mulai hening. Naya tersenyum simpul karena akhirnya suasana rumahnya kembali kondusif. Tapi sayangnya itu tidak bertahan lama karena si kecil Olivia menggedor-gedor pintu kamar Naya. "Mommy buka pintunya!!"
Dengan langkah kesal Naya berjalan gontai membukakan pintu untuk Olivia. Terlihatlah putri kecilnya di hadapannya dengan mata berkaca-kaca. Gadis berambut curly itu langsung memeluk kaki jenjang Naya. Itu membuat amarah Naya yang sebelumnya memuncak lenyap entah kemana.
"Mommy, Oliv mau jenguk daddy Harry.." rengeknya saat Naya menggendongnya masuk ke kamar. Ia menepuk-nepuk punggung Olivia lembut saat gadis itu mulai menangis di gendongannya.
Ya, Zayn dan Niall juga memberitahu kedua anaknya kalau Harry sedang dirawat di rumah sakit.
"Iya iya nanti kita jenguk daddy Harry ya," Naya meneguk ludahnya berat.
Daddy Harry?
Apakah itu yang baru saja Naya katakan pada Olivia?
"Oliv maunya sekarang!" teriak Olivia kesal. Ia turun dari pangkuan Naya lalu berlari kencang menuju kamarnya.
Naya tahu Olivia marah padanya. Kebiasaan Olivia kalau sedang marah adalah berteriak di depan wajah orang yang membuatnya kesal, lalu berlari kencang ke kamarnya. Naya segera menyusul putrinya itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat Olivia sedang menumpahkan obat-obatan miliknya.
"Olivia! Kenapa obatnya dibuang-buang?!" Naya menahan tangan kecil Olivia. Namun Olivia berontak kuat.
"Oliv gak mau minum obat lagi kalau mommy gak ajak Oliv buat jenguk daddy sekarang!" jerit Olivia sembari melempar botol obatnya ke arah Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
أدب الهواة[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...